KUDUS - Peristiwa Isra Mikraj semestinya menjadi pengingat untuk selalu taat beribadah. Hal tersebut disampaikan Bupati Kudus Hartopo saat menghadiri Buka Luwur Mbah Niti Wongso dan Peringatan Isra Mikraj di Masjid Baiturrahim Dukuh Pesantren Desa Klumpit, Gebog, Minggu (27/2).
Bupati menyampaikan pada peristiwa Isra Mikraj, Rasulullah meminta keringanan atas 50 waktu salat menjadi 5 waktu salat untuk dilaksanakan umatnya. Hartopo mengajak jamaah untuk meneladani Rasulullah yang memperjuangkan umatnya agar tidak terlalu berat dalam melaksanakan salat. Sudah seharusnya, umat Islam tak hanya menjalankan salat untuk melaksanakan kewajiban. Lebih jauh, makna yang terkandung dalam bacaan salat diresapi dan dipahami sehingga bertambah keimanan kepada Allah SWT .
"Setiap gerakan salat lima waktu memiliki bacaan yang menjelaskan berbagai makna. Jadi tak hanya sekedar salat menjalankan kewajiban," paparnya.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga mengajak warga meneladani perjuangan Mbah Niti Wongso dalam syiar Islam. Perjuangan dan sejarah peninggalan Mbah Niti Wongso yang merupakan cikal bakal Dukuh Pesantren, harus terus dijaga dan dirawat. Sehingga anak cucu warga Dukuh Pesantren, Desa Klumpit, dapat terus mengetahui dan meneladani Mbah Niti Wongso.
"Perjuangan Mbah Niti Wongso sangat luar biasa. Tak hanya dikenang, sejarah tersebut harus dikenang dan dipelajari," pungkasnya. (*)