Berita

11 Agustus 2025   07:15 WIB

Tradisi Wiwit Kopi Desa Japan, Wujud Syukur dan Potensi Wisata Lereng Muria

Tradisi Wiwit Kopi Desa Japan, Wujud Syukur dan Potensi Wisata Lereng Muria

Tradisi Wiwit Kopi Desa Japan, Wujud Syukur dan Potensi Wisata Lereng Muria

Bupati Sam'ani : Wiwit Kopi Perkuat Identitas Desa Japan sebagai Negeri Kopi

KUDUS – Pemerintah Kabupaten Kudus terus mendorong pelestarian budaya lokal yang mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian dan pariwisata daerah. Salah satunya melalui dukungan terhadap wiwit kopi, tradisi yang menandai dimulainya musim panen kopi, yang digelar di Bukit Guyangan, Desa Japan, Kecamatan Dawe, Sabtu (9/8/2025).

Kegiatan yang diinisiasi para petani kopi dan masyarakat Desa Japan ini diawali dengan kirab gunungan hasil bumi, pementasan tari wiwit kopi, hingga prosesi simbolis ngruwok atau memetik kopi langsung di area Mlalu Bukit Guyangan. Acara berlangsung meriah, diikuti warga dengan penuh antusias, sekaligus menjadi ajang mempererat kebersamaan.

Bupati Kudus Sam’ani Intakoris yang hadir langsung dalam acara tersebut menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang berperan dalam pelestarian tradisi ini.

“Tradisi ini bukan sekadar perayaan panen, tetapi menjadi identitas budaya yang patut kita banggakan bersama. Gunung Muria memiliki potensi alam dan wisata yang luar biasa. Harapannya, wiwit kopi dapat diselenggarakan setiap tahun sehingga Desa Japan sebagai ‘negeri kopi’ akan terus lestari dan semakin dikenal,” ungkapnya.

Ketua Desa Wisata Japan, Mutohar, menjelaskan bahwa wiwit kopi merupakan ungkapan rasa syukur petani atas panen melimpah, sekaligus simbol keguyuban warga dalam melestarikan budaya.

“Simbolis ngruwok kopi menggambarkan kegiatan memetik kopi langsung dari kebun. Prosesi ini dilakukan bersama Bupati Kudus setelah doa bersama dan rebutan gunungan hasil bumi,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, Mutrikah, menilai tradisi ini memiliki nilai strategis dalam pengembangan pariwisata daerah.

“Kegiatan seperti ini berpotensi menjadi agenda tahunan yang menarik minat wisatawan. Selain melestarikan budaya, wiwit kopi juga dapat meningkatkan kunjungan wisata dan perekonomian masyarakat setempat,” jelasnya.

Melalui wiwit kopi, Desa Japan tidak hanya mempertahankan warisan budaya, tetapi juga membangun daya tarik wisata yang unik. Sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku wisata diharapkan mampu menjaga keberlangsungan tradisi ini untuk generasi mendatang.

Info