KUDUS - Pengembangan perpustakaan harus terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan informasi seluruh civitas akademik yang sesuai dengan Standar Nasional Perpustakaan, dalam hal ini salah satunya melalui kegiatan Akreditasi Perpustakaan.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Kudus H.M. Hartopo ketika menyerahkan hasil Akreditasi Perpustakaan Sekolah dan Perguruan Tinggi dalam kegiatan audiensi yang dilaksanakan di Pringgitan Pendopo Kudus, Rabu (16/3).
Pihaknya berharap melalui akreditasi ini, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Kudus dapat mendorong perpustakaan sekolah dalam meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan untuk menarik minat baca pelajar ataupun masyarakat.
"Semoga dengan akreditasi ini, perpustakaan dapat meningkat dari segi mutu dan kualitas pelayanannya. Selain pelayanan, fasilitas yang ada juga berpengaruh dalam meningkatkan minat baca seseorang. Oleh karena itu, saya berharap agar diperhatikan fasilitas yang memadai demi kenyamanan masyarakat," harapnya.
Dikatakannya, ketika minat baca seseorang tinggi, maka kemampuan sumber daya manusia juga turut berkembang. Hal tersebut dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
"Bagaimanapun kita harus terus berupaya mendorong minat baca masyarakat dengan peningkatan fasilitas dan pelayanan, karena buku adalah jendela ilmu yang dapat membuka wawasan dan pengetahuan. Mari bersama bersinergi mewujudkan SDM yang berkualitas," ajaknya.
Sementara itu, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Kudus, Wahyu Haryanti mengatakan bahwa ada beberapa tahapan dan persyaratan yang harus ditempuh dalam proses akreditasi.
"Yang pertama kami survey ke sekolah yang dinilai telah memenuhi kriteria agar bisa diajukan, baik segi sarpras dan SDM. Kalau sudah memenuhi, akan kami usulkan ke Dinas Kearsipan Provinsi untuk diakreditasikan melalui ijin Perpusnas," jelasnya.
Pihaknya menyebut, ada sepuluh daftar penerima sertifikat akreditasi perpustakaan sekolah dan perguruan tinggi Kabupaten Kudus tahun 2021.
"Ada sebanyak 10 daftar penerima sertifikat akreditasi dari tingkat SD hingga perguruan tinggi. Di antaranya SD Masehi, SD Kanisius, SDN 1 Larikrejo, SMP 3 Jekulo, SMP 2 Dawe, SMP 2 Bae, SMP 2 Mejobo, SMA 1 Mejobo, MA NU Banat, dan Stikes Cendikia Umata," sebutnya.
Pihaknya menambahkan, fasilitasi akreditasi telah dilakukan pada tahun 2019 hingga 2021. Hingga saat ini sudah ada dua puluh delapan sekolah yang telah mendapatkannya.
"Kita mulai fasilitasi sejak tahun 2019 hingga kemarin 2021. Sudah ada 28 sekolah yang mengikuti. Target akan terakreditasi seluruh perpustakaan, baik perpustakaan milik sekolah, umum, maupun milik pemda," terangnya.
Perasaan bangga juga diungkapkan oleh Subekti Kusumadewi Kepala sekolah SD Masehi. Pihaknya akan terus menjaga kualitas dan mutu pelayanan perpustakaan di sekolah yang ia pimpin.
"Sebuah kejutan tentunya dengan apa yang telah didapat. Kami sangat bangga atas capaian ini," katanya.
Dirinya juga mengatakan bahwa sebuah keharusan sekolah harus memiliki pustakawan guna mengelola perpustakaan tersebut.
"Sekolah kalau mau perpustakaannya bagus ya harus punya pustakawan. Kalau tidak punya pustakawan jangan harap bisa punya perpustakaan baik. Dan paling terpenting harus ada orang berkompeten di bidang perpustakaan agar bisa mengelola perpustakaan dengan baik. Syukurnya kami telah memilikinya," pungkasnya. (*)