KUDUS - Lingkungan rumah yang bersih merupakan cerminan keluarga sehat. Penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan pemanfaatan pekarangan menjadi tolok ukur TP PKK Kabupaten Kudus ketika melaksanakan evaluasi sepuluh program pokok PKK di Desa Bulung Kulon, Senin (21/3). Kegiatan tersebut merupakan bagian dari penilaian lomba desa yang dihadiri Ketua TP PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo, Kepala Dinas PMD, Camat Jekulo, beserta tim penilai dari OPD terkait.
Mawar Hartopo mengatakan, rumah sehat berawal dari kebiasaan sehat yang diterapkan pada kehidupan sehari-hari oleh anggota keluarga. Sementara untuk lingkungan rumah yang asri, bisa didapat dengan pemanfaatan lahan pekarangan atau halaman rumah untuk menanam sayur dan buah. Maka dari itu, rumah sederhana pun bisa menjadi rumah sehat apabila menerapkan PHBS dan pemanfaatan pekarangan.
"Sekali lagi, rumah sehat tidak harus rumah mewah, dan rumah sehat di Desa Bulung Kulon ini menjadi contoh yang sesuai. Penghuni rumahnya ada anak-anak dan lansia. Pekarangan rumah ditanami lengkap dari sayur, buah dan ada kolam lele dan nila, yang tentunya bermanfaat untuk kebutuhan gizi keluarga dan bisa menghemat biaya pengeluaran," ujarnya usai mengunjungi rumah sehat,
Pemilik rumah, Harto, mengungkapkan bahwa kebiasaan hidup bersih dan sehat di lingkungan rumah sudah diterapkan selama bertahun-tahun. Ditambah lagi dirinya beserta keluarga memang senang menanam berbagai tanaman dan memelihara ikan. Ia mengaku sudah merasakan banyak manfaat dari hobi positif tersebut. Lingkungan rumah menjadi lebih asri serta hasil sayur dan ikan dapat dimanfaatkan untuk konsumsi sehari-hari.
“Rumah bisa adem dan bersih itu rasanya seneng. Keluarga memang sudah dibiasakan hidup bersih sejak dulu. Hari ini masak sayur dan ikan juga dari hasil sendiri," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Bulung Kulon, Ruslan, dalam paparan lomba desa menyampaikan, desanya sangat menunggulkan hasil pertanian dan UMKM produksi kripik buah, sandal bakiak, rebana, hingga budidaya ikan hias dan lele. Pertanian yang didominasi tanaman padi tersebut didukung dengan adanya aliran air dari dua embung, sehingga pengairan di musim kemarau tetap terjaga.
"Disini ada dua embung sehingga memiliki pertanian padi yang luas. UMKM-nya juga didominasi olahan hasil alam dan produksi alat pertanian. Ada juga budidaya ikan hias dan lele," jelasnya.(*)