KUDUS - Motivasi semangat ibadah untuk memperbaiki diri terus diserukan oleh Bupati Kudus H.M. Hartopo usai melaksanakan tarhima di Masjid Baitul Makmur desa Kedungsari Gebog, Kamis (14/4).
Dirinya mengimbau untuk selalu mengevaluasi dan memperbaiki diri agar hidup lebih baik dari tahun lalu.
"Bulan ini adalah momentum bagi kita untuk introspeksi dan mengevaluasi diri agar bisa lebih baik dari tahun lalu. Semoga niat baik kita mendapat berkah dari Allah," ungkapnya.
Meski tahun ini pandemi masih terjadi, Namun Bupati Hartopo berharap aktivitas masyarakat bisa tetap berjalan beriringan dengan kesehatan.
"Oleh karena itu, dengan kelonggaran aktivitas yang diberikan ini maanfaatkan dengan baik. Jaga prokesnya dan ikut vaksinasinya sebagai salah satu ikhtiar menjaga kesehatan diri dan keluarga," jelasnya.
Bupati Hartopo memang selalu gencar mengimbau warganya untuk melakukan vaksinasi. Hal tersebut nampak ketika dirinya meninjau tempat vaksinasi yang disediakan untuk warga kedungsari.
"Vaksinasi sebagai salah satu indikator turunya level PPKM, dengan semakin turun level artinya aktivitas kita makin longgar. Jangan sampai kejadian tahun lalu terulang di tahun ini," pesanya.
Dalam rangkaian tarhima tersebut juga diserahkan Bantuan sarpras peribadatan, Pentasyarufan dana ZIS Baznas, Santunan kematian, serta Santunan Yatama.
Terakhir, Hartopo menyampaikan alokasi dana untuk Kecamatan Gebog dan alokasi dana untuk desa Kedungsari.
"Perlu diketahui, dana alokasi untuk Kecamatan Gebog sebesar Rp. 28.659.197.100,-. Sedangkan alokasi dana yang disalurkan ke desa Kedungsari sebesar Rp. 3.695.974.700,-. Semoga bermanfaat," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kudus Masan menambahkan bahwa upaya Bupati Kudus melaporkan alokasi dana sebagai bentuk keseriusan pembangunan kesejahteraan Kudus.
"Apa yang sudah dilakukan Bupati patut diapresiasi meski belum bisa memuaskan semua pihak, semua karena keterbarasan. Namun kami tetap berupaya memberikan yang terbaik bagi kesejahteraan Kabupaten Kudus," terangnya.
Lanjutnya, Keterbatasan yang dialami dikarenakan karena ada pembatasan anggaran yang direfokusing akibat penanganan covid.
"Kami menyadari belum bisa sepenuhnya memberikan pelayanan seperti yang diharapkan. Jikalau ada yang perlu disampaikan, sampaikan saja. Jangan ada jarak diantara kita karena kami hadir sebagai pelayan panjenengan semua," tutupnya. (*)