KUDUS - Tidak seperti tarawih dan silaturahmi bersama (tarhima) biasanya. Kali ini, suasana tarhima terasa lebih hangat dan penuh kekeluargaan. Alasannya tak lain karena Bupati Kudus Hartopo tarawih di masjid kampung halamannya, yakni Desa Pasuruhan Lor.
Hartopo tinggal di Pasuruhan Lor sejak umur dua bulan. Sejak saat itu, keadaan Pasuruhan Lor sampai sekarang menurutnya tak banyak berubah. Masih ramah dan akrab seperti ingatannya waktu dulu. Perubahannya hanya Pasuruhan Lor lebih modern dan berkembang.
"Bagi saya, Pasuruhan Lor masih sama. Masih sangat akrab di benak saya," paparnya usai tarawih di Masjid Jami' Darul Muttaqien, Pasuruhan Lor, Rabu (20/4).
Cerita masa kecilnya turut disampaikan. Dirinya menyapa teman masa muda saat masih menjadi buruh di tempat juragan kedelai. Sambil bercanda Hartopo mengenang waktu kecil yang suka 'nyolong tebu' dan 'nyolong pentil'. Selagi meminta agar teman masa kecilnya terus bertegur sapa ketika bertemu.
"Kalo tarawih di sini saya jadi ketemu kakak leting ulur, buruh ulur ngasah dele, leting nyolong pentil. Pokoknya kalau ketemu di jalan siapa yang mengenali dulu ya nyapa, nggih," ucapnya.
Hartopo mengungkapkan waktu muda dulu bekerja keras untuk mendapatkan pekerjaan dari juragan. Apapun akan dilakukan agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Kerja kerasnya menuai hasil dan saat ini dipercaya menjadi Bupati Kudus.
"Paling penting berupaya sekuat tenaga untuk mencapai cita-cita," ungkapnya.
Cerita tentang sosok Hartopo juga datang dari Ketua DPRD Kudus Masan. Dirinya membeberkan pribadi Hartopo yang tak suka pamer atas pencapaiannya. Bupati dinilainya suka bekerja dalam senyap padahal Masan tahu betul usaha Hartopo untuk warga Pasuruhan Lor.
"Memang nasib orang tidak ada yang tahu. Pak Hartopo sebagai putra Pasuruan Lor memperjuangkan daerahnya. Tapi beliau tak suka pamer," bebernya.
Sementara itu, Ketua PD Muhammadiyah Kudus Achmad Hilal Madjdi menyampaikan Pasuruhan Lor harus bangga memiliki sosok Bupati Kudus. Ikhtiar Hartopo dinilai luar biasa. Anak muda perlu menjadikan Hartopo sosok inspiratif sehingga mengejar impian setinggi-tingginya.
"Bisa jadi sosok inspirasi sehingga anak muda harusnya bisa bercita-cita bahkan lebih tinggi dari menjadi bupati," ucapnya.
Salah satu warga Desa Pasuruhan Lor, Solikin, mengaku bangga karena tetangganya menjadi bupati. Dirinya tidak menyangka orang yang dikenalnya selama ini sekarang adalah orang nomor satu di Kudus. Solikin berdoa agar Hartopo selalu sukses dan amanah menjalankan tanggung jawabnya.
"Bangga tonggo dewe dadi bupati. Mugo-mugo Pak Hartopo sukses lan ngayomi rakyate," ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, bantuan sebesar 10 juta rupiah diberikan kepada Masjid Darul Muttaqien. Total dana dan kegiatan yang disalurkan di Pasuruhan Lor sebesar Rp. 4.625.295.300,- . Vaksinasi juga digelar di dekat masjid tempat bupati melaksanakan tarhima. (*)