KUDUS - Tradisi budaya Apitan Desa Megawon tahun ini dapat kembali dirayakan usai meredanya pandemi Covid-19. Ada yang berbeda dalam perayaan kali ini, pasalnya kirab yang biasanya dirayakan dengan membawa hasil bumi, kini dirayakan dengan membawa bekal makanan untuk disantap bersama di Lapangan sepakbola Desa Megawon, Sabtu (10/6) malam.
"Biasanya Apitan dirayakan dengan kirab serta membawa hasil bumi. Karena masih dalam pemulihan, maka kirab kali ini dirayakan dengan membawa bekal dari rumah untuk dimakan bersama, sesuai tema 'Kenduri Massal'. Intinya sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah atas karunia yang diberikan," terangnya.
Memasuki tahun politik, pihaknya mengimbau pada masyarakat Desa Megawon untuk selalu menjaga persatuan dan kekompakan. Karena, jelang tahun politik pasti banyak sekali perbedaan politik yang dikhawatirkan dapat menggerus kerukunan antar sesama.
"Jaga selalu persatuan dan kekompakan masyarakat, semoga guyub ini tidak tergerus dengan adanya tahun politik yang akan datang. Jangan sampai terjadi perpecahan antar sesama karena beda pilihan," imbaunya.
Terakhir, Hartopo meminta agar masyarakat Desa Megawon terus menjaga dan melestarikan kebudayaan yang diwariskan leluhur agar tidak punah. Pihaknya juga mendoakan seluruh masyarakat, khususnya Desa Megawon agar diberikan kemudahan perekonomian sehingga dapat tercipta kesejahteraan.
"Jaga selalu kebudayaan warisan leluhur sebagai sebuah identitas. Semoga perekonomian Desa Megawon selalu meningkat sehingga tercipta kesejahteraan," pintanya.
Kepala Desa Megawon, Nurazag mengucapkan terima kasih atas partisipasi masyarakat yang sangat antusias merayakan tradisi Apitan Desa Megawon. Tak lupa, sambutan selamat datang juga diberikan pada Bupati Hartopo atas kehadirannya dalam perayaan tersebut.
"Terima kasih atas kehadiran masyarakat yang antusias melestarikan tradisi warisan nenek moyang. Terima kasih pula atas kehadiran Pak Hartopo dalam tradisi kami," ucapnya.
Dijalankannya, rangkaian tradisi Apitan Desa Megawon telah dilaksanakan sejak tanggal 6 Juni 2023 dengan berbagai rangkaian acara, seperti khataman Al-Quran, prosesi doa di tujuh punden yang dianggap sebagai cikal bakal Desa Megawon, serta puncak acara Kirab Budaya Apitan dengan ditampilkannya pertunjukan tari Bun Ya Ho yang merupakan kebudayaan warisan leluhur.
"Sebelumnya kami sudah laksanakan prosesi doa di 7 punden yang kami yakini sebagai cikal bakal desa, melaksanakan khataman Al-Quran, dan malam ini puncaknya acara dengan kirab dan pertunjukan tari Bun Ya Ho warisan nenek moyang kita," jelasnya.
Nurazag berharap masyarakat Desa Megawon dapat terus melestarikan kebudayaan yang telah diwariskan oleh leluhur sebagai identitas wilayah sehingga generasi penerus secara turun temurun dapat mewarisi kebudayaan yang ada.
"Semoga masyarakat Desa Megawon bisa selalu melestarikan warisan leluhur sehingga dapat diwariskan pada anak cucu kelak," pungkasnya. (*)