KUDUS - Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang dihelat di tiga desa berlangsung aman dan kondusif. Hal itu disampaikan Bupati Kudus Hartopo usai meninjau Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Lapangan Desa Getassrabi Kecamatan Gebog dan Lapangan Desa Golantepus Kecamatan Mejobo, Selasa (13/6).
Ketika tiba di Lapangan Desa Getassrabi, bupati langsung menyapa masyarakat yang menunggu giliran masuk ke bilik suara. Hartopo meminta masyarakat terus menjaga kerukunan sampai Pilkades usai.
"Sudah nyoblos, Pak? Setelah ini meskipun berbeda pilihan dengan tetangga harus tetap rukun, nggih," pesannya.
Bupati juga memastikan sarana prasarana TPS baik. Setelah itu bupati menemui calon kepala desa. Hartopo berpesan agar seluruh calon kepala desa menjadi agen kerukunan bagi masyarakat. Siapapun calon yang menang, calon kepala desa lainnya harus menerima dengan legowo.
"Namanya Pilkades, pasti ada yang menang dan yang kalah. Kalau sudah diumumkan pemenangnya, yang menang harus tetap rendah hati, yang kalah harus legowo," ucapnya.
Kemudian, pihaknya meninjau TPS Lapangan Desa Golantepus Kecamatan Mejobo. Sesampainya di sana, bupati disambut oleh tim sukses dari tiga calon kepala desa Golantepus.
"Wah, tetap semangat nggih, Bu. Kalau jagoannya kalah harus menerima dengan lapang dada nggih," terangnya.
Selain calon kepala desa, tim sukses memegang peran penting menjaga keamanan dan ketertiban. Baik calon kades dan tim sukses perlu menjaga suasana pesta demokrasi sejuk. Percikan disharmonisasi harus dicegah sedini mungkin.
"Calon kades dan tim suksesnya menjadi kunci utama dalam kerukunan Pilkades," imbuhnya.
Hartopo menekankan agar semua calon kades merangkul seluruh lapisan masyarakat. Setelah Pilkades usai, segala gesekan yang terjadi saat kampanye harus ikut usai. Hartopo mengimbau masyarakat dan pemerintah desa fokus dalam membangun.
"Setelah Pilkades selesai, harus memikirkan langkah ke depan untuk memajukan desa. Kubu antarcalon kades harus melebur dan berdamai," lanjutnya.
Usai terpilih, kepala desa akan diberi bimbingan teknis (bimtek) seputar mengelola keuangan desa. Hartopo menjelaskan pembekalan penting agar pengelolaan keuangan desa sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
"Tentu setelah terpilih kepala desa akan mengikuti bimtek. Ini menjadi upaya mencegah pelanggaran dan korupsi di tataran pemerintah desa," tegasnya.
Senada, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Adi Sadono mengungkapkan tahun ini, bimtek seputar pengelolaan keuangan bagi kepala desa akan segera digelar. Bimtek bertujuan untuk meminimalisir korupsi dan penyalahgunaan lainnya.
"Betul yang dikatakan Pak Bupati. Tahun ini akan ada bimtek bagi kepala desa," paparnya.
Pihaknya menyatakan Pilkades berjalan lancar. Bahkan, Pilkades antarwaktu di Desa Janggalan telah selesai dilaksanakan.
"Pilkades Janggalan sudah selesai dan sudah mengumumkan pemenangnya," ucapnya. (*)