Desa Banget Unggulkan Teknologi Tepat Guna
KUDUS - Kemajuan desa menjadi penentu kemajuan bangsa. Desa yang kreatif dan inovatif akan berdampak pada pembangunan negeri. Bupati Kudus Hartopo menyebut Desa Banget Kecamatan Kaliwungu termasuk desa inovatif dengan teknologi tepat guna yang digagas.
"Potensi Desa Banget ini sudah luar biasa, terutama untuk teknologi tepat guna dan hasil pertanian. Masih bisa dikembangkan lebih banyak," terangnya saat pembukaan penilaian lomba desa tingkat Provinsi Jateng di Balai Desa Banget, Kamis (15/6).
Desa Banget menjadi wakil Kabupaten Kudus mengikuti lomba desa tingkat Provinsi Jateng. Sebagai informasi, masyarakat Desa Banget menginisiasi pompa air berbahan bakar gas elpiji 3 kg. Pompa ini memakan biaya lebih sedikit dibanding berbahan bakar bensin.
Tak hanya itu, masyarakat setempat juga menggagas alat penyiang rumput cepat dengan menggunakan selang. Bupati menilai inovasi berdampak besar bagi petani setempat.
"Warga Desa Banget kreatif-kreatif. Inovasinya juga membantu petani sekitar," urainya.
Teknologi tepat guna dan realisasi 10 program pokok PKK Desa Banget, menurut bupati, jadi panutan desa lain. Oleh karena itu, Hartopo yang hadir bersama Ketua TP PKK Kabupaten Kudus Mawar Hartopo yakin Desa Banget juga bisa juara di tingkat provinsi.
"Saya yakin dengan berbagai potensi yang dikembangkan, Desa Banget bisa jadi juara di tingkat provinsi," paparnya.
Hartopo menyampaikan arahan dan masukan dari tim juri lomba desa tingkat Provinsi Jateng sangat dibutuhkan. Evaluasi itu menjadi penyemangat agar Desa Banget makin maju dan jadi desa yang mandiri.
"Bimbingan dan masukan dari Bapak Ibu dewan juri kami nantikan. Biar Desa Banget berbenah jadi lebih maju," ujarnya.
Pelaksana harian (Plh) Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan, dan Catatan Sipil (Dispermadesdukcapil) Jateng sekaligus ketua tim juri lomba desa tingkat Provinsi Jateng Nur Kholis mengapresiasi upaya Desa Banget agar lebih berdaya. Pihaknya menjelaskan akan memotret kualitas pelayanan dan inovasi di Desa Banget.
"Kami tak sekadar menilai kelengkapan administrasi, tapi akan menilai bagaimana pelayanan sehari-hari Desa Banget," terangnya. (*)