KUDUS - Menghadapi tahun politik, Bupati Kudus Hartopo mengajak masyarakat tetap menjaga persatuan. Pihaknya meminta masyarakat mendukung jagoan politiknya dengan kampanye sehat, bukan malah ikut dalam arus politik identitas.
"Saya wanti-wanti jangan sampai ikut kampanye dengan politik identitas. Itu hanya membuat masyarakat kita pecah," ucapnya saat membuka seminar wawasan kebangsaan di RS. Sarkies Aisyiyah, Minggu (18/6).
Menurutnya, gelaran pesta demokrasi harus mengutamakan persatuan. Terlebih, nantinya pemimpin yang terpilih akan berupaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
"Berbeda pilihan itu boleh, tapi setelah pemilu ya harus bersatu lagi. Sebab, setelah itu fokusnya adalah pembangunan," urainya.
Tak lupa, Hartopo mengimbau masyarakat untuk menolak money politik. Pihaknya menegaskan pemimpin harus dipertimbangkan dari segi rekam jejak, bukan nominal uang yang diberikan. Justru, masyarakat harus memperhatikan janji politik yang sesuai dengan hati nuraninya. Sehingga, ketika terpilih, masyarakat ikut mengawal realisasi janji saat kampanye.
"Money politik tidak memberikan manfaat. Jenengan kalau terima uang dari calon pun saya yakin habis dalam sehari. Makanya yang dilihat bukan dari uang tapi visi misinya," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Kudus Mohammad Fitriyanto menjelaskan seminar menjadi forum komunikasi dan meningkatkan partisipasi masyarakat saat pemiliham umum (pemilu) mendatang. Seminar mengusung tema "Pentingnya Semangat Kebangsaan dalam Penyelenggaraan Pemilu Sebagai Ajang Mempererat Persatuan dan Kesatuan Bangsa".
"Kami harap kegiatan dapat berdampak pada kondusifitas pemilu 2024 mendatang," tuturnya.
Selain Bupati Kudus Hartopo, hadir pula Direktur RS. PKU Muhammadiyah Gubug Agus Prasetiyo, Anggota DPRD Kab. Kudus Budiyono dan Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kudus Noor Muslikhan. (*)