Jakarta- Animo para pengunjung yang datang untuk menyaksikan sendratari Geger Tanah Muria sungguh luar biasa (30/7). Sampai sampai, kursi yang tersedia di anjungan Jawa Tengah TMII tidak mencukupi. Walau banyak penonton yang berdiri, namun mereka dengan setia menyaksikan pentas Duta Seni Kabupaten Kudus tersebut hingga selesai.
Saking larutnya dalam suasana, bahkan bupati kudus HM Hartopo turut dalam tarian diakhir pertunjukan. Semua menari dalam kegembiraan seusai sendratari tersebut selesai dipentaskan.
Bupati kudus sangat mengapresiasi antusiasme warga yang hadir, khususnya warga kudus di wilayah jabodetabek yang tergabung dalam FKMK (Forum Komunikasi Masyarakat Kudus). “Acara ini selain sebagai media silaturahmi, juga sekaligus menjadi obat rindu daerah asal,” ujarnya.
Pasalnya, dalam kesempatan tersebut disediakan pula berbagai kuliner khas Kudus, seperti lentog, soto dan nasi pindang. Bupati Kudus pun tampak ikut menyantap hidangan bersama-sama dengan warga. Yang menarik, salah satu pengunjung adalah Hamid, “bule” dari Perancis yang datang bersama keluarganya dan sempat ikut serta menyantap hidangan bersama bupati Kudus.
Bupati berharap, acara seperti ini benar-benar dapat dimanfaatkan untuk mengangkat potensi lokal kudus. “Tidak hanya seni budayanya, Kudus juga dikenal dengan ragam kulinernya yang sudah mendunia, seperti jenang Kudus. Saat ini kopi muria pun terus kita dorong untuk lebih dikenal luas,” jelasnya.
Agenda pentas duta seni ini sendiri menjadi agenda rutin Badan Penghubung Jawa Tengah. Setelah sempat vakum selama 3 tahun akibat pandemi, tahun ini mulai diadakan kembali. Kali ini Dinas Budpar Kudus menggandeng komunitas seni “Samar” untuk membawakan sendratari dengan judul Geger Tanah Muria. Kisah ini menceritakan tentang asal mula kretek, yang saat ini menjadi salah satu urat nadi perekonomian kabupaten Kudus.(*)