KUDUS - Masjid tak hanya sebagai tempat ibadah. Lebih luas, masjid juga dapat menjadi tempat untuk menyambung ukhuwah islamiah bagi masyarakat setempat. Hal itu diungkapkan Bupati Kudus Hartopo kala meresmikan Masjid Dhou Uzzahir, Gebog, Selasa (12/9).

"Semoga keberadaan masjid membawa keberkahan dan menjadi tempat terjalinnya tali silaturahmi yang erat," ucapnya.

Hartopo menjelaskan besar kecilnya masjid tidak penting. Masjid berukuran kecil namun jemaahnya penuh lebih baik daripada masjid besar yang sepi. Pihaknya justru meminta agar masjid terus dirawat kebersihannya sehingga nyaman.

"Masjid berukuran kecil tidak masalah yang penting jemaahnya ramai. Jangan lupa agar kebersihannya dijaga supaya makin nyaman," terangnya.

Menjelang tahun politik, bupati mewanti-wanti agar Masjid Dhou Uzzahir tidak digunakan untuk berpolitik. Pihaknya meminta seluruh pengurus menjaga netralitas masjid.

"Saya mengingatkan masjid tidak boleh digunakan untuk berpolitik. Masjid harus steril dari kampanye," ingatnya.

Sementara itu perwakilan pengurus Masjid Dhou Uzzahir, Zaenal Arifin, menjelaskan nama masjid diartikan sebagai masjid yang terang benderang dan cemerlang. Pihaknya berterima kasih kepada bupati yang telah datang dan meresmikan masjid. 

"Terima kasih Pak Bupati atas kedatangannya dan meresmikan masjid. Semoga membawa keberkahan bagi masyarakat," paparnya.

Arifin sempat ragu bupati mau hadir karena ukuran masjid yang kecil. Tapi bupati justru menyambut positif dan langsung mengiyakan undangan tersebut.

"Saya sebenarnya maklum kalau pak Bupati tidak datang. Tapi ternyata Pak Hartopo memang cinta dengan masjid dan rawuh ke sini," ungkapnya. (*)