KUDUS - Tim Penggerak PKK Kabupaten Kudus berhasil menyelenggarakan pelatihan pembuatan menu cegah stunting melalui program Kedai Balita. Acara yang berlangsung di Balai Latihan Kerja (BLK) Disnaker Kabupaten Kudus ini resmi ditutup oleh Ketua TP PKK Kabupaten Kudus, Aini Hasan Chabibie, pada Rabu (26/6).
Dalam sambutannya, Aini Hasan Chabibie menegaskan pentingnya mengatasi masalah stunting yang masih menjadi perhatian utama di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Kabupaten Kudus.
“Stunting adalah masalah serius yang memerlukan penanganan kolaboratif dari berbagai pihak. Pemerintah Kabupaten Kudus berkomitmen untuk menurunkan angka stunting hingga nol kasus pada tahun 2024,” ujarnya.
Aini berharap pelatihan ini bisa memberikan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan para kader PKK di tingkat kecamatan dan desa untuk mengaplikasikan menu sehat yang bisa mencegah stunting.
“Kedai Balita SI CANTIK ini diharapkan menjadi model pemenuhan gizi balita yang bisa ditiru oleh setiap kecamatan di Kabupaten Kudus,” tambahnya.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari Baby Cafe yang memberikan inspirasi serta motivasi mengenai peluang usaha dengan mengelola Kedai Balita. Para peserta diajak untuk memahami cara menyusun menu yang seimbang dan kaya gizi untuk balita, yang merupakan langkah penting dalam pencegahan stunting.
Dalam kesempatan tersebut, Rini Kartika Hadi Ahmawati selaku Kepala Disnaker Kabupaten Kudus, menyatakan dukungan penuh Disnakertrans UKM dalam memfasilitasi kegiatan pelatihan yang diperlukan oleh Tim Penggerak PKK Kabupaten Kudus.
“Kami siap mendukung dengan fasilitas yang ada di UPT BLK Disnakertrans UKM. Harapannya, para kader PKK dapat membawa pulang ilmu dan keterampilan baru yang bermanfaat tidak hanya untuk keluarga mereka sendiri tetapi juga untuk masyarakat luas, sehingga dapat tercipta lingkungan yang lebih sehat dan bebas dari stunting,” jelas Rini.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan terbentuk lebih banyak inisiatif lokal yang berkontribusi dalam upaya nasional menurunkan angka stunting secara signifikan. Kedepannya, program ini diharapkan mampu mendukung target Kudus bebas stunting pada tahun 2024 dan seterusnya.