KUDUS - Indonesia merupakan salah satu negara yang menentang penjajahan di muka bumi, khususnya genosida yang dilakukan oleh negara zionis Israel kepada masyarakat Palestina. Sebagai wujud solidaritas terhadap bangsa Palestina yang sedang mengalami penderitaan akibat penjajahan zionis Israel, ratusan masyarakat Kabupaten Kudus menggelar doa bersama bertajuk 'Kudus Pray For Palestina' di Pendapa Kabupaten Kudus, Minggu (28/7).
Hadir dalam kesempatan tersebut, Penjabat (Pj). Bupati Kudus Muhammad Hasan Chabibie, Dandim 0722/Kudus Letkol Inf Andreas Yudhi Wibowo, perwakilan unsur Forkopimda Kudus, aktivis internasional kemanusiaan Gaza, Ust. Muhammad Husein Gaza dan segenap tokoh agama.
Dalam sambutannya, Pj. Bupati Hasan Chabibie merasa terharu atas semangat masyarakat, khususnya kaum muslimin di Kabupaten Kudus dalam doa bersama rangkaian aksi solidaritas untuk keselamatan bangsa dan rakyat Palestina.
"Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, aksi ini sebagai wujud solidaritas terhadap bangsa Palestina, sangat terharu," ungkapnya.
Pihaknya berharap dengan terselenggaranya kegiatan ini dapat membawa keberkahan dan mendatangkan pertolongan dari Allah SWT sehingga bangsa Palestina dapat terbebas dari cengkeraman bangsa zionis Israel. Dengan demikian, umat muslim dapat bebas melakukan kegiatan keagamaan seperti ibadah di Masjidil Aqsa, Palestina.
"Semoga dengan ikhtiar ini, Palestina segera mendapatkan pertolongan Allah. Terwujud negara merdeka dan Masjidil Aqsa sebagai bangunan bersejarah umat islam bisa kembali ke pangkuan kita lagi," harapnya.
Tak hanya memupuk semangat warganya melalui jalur langit, pihaknya juga turut berkontribusi dengan mencontohkan langsung serta mengajak masyarakat yang hadir untuk berdonasi sebagai salah satu wujud perhatian kepada bangsa Palestina.
"Mari bersama lakukan hal semampu kita untuk membantu Palestina. Selain doa bersama ini, mari kita berdonasi untuk membantu kebutuhan saudara kita di sana," ajaknya.
Sementara itu, Ust. Muhammad Husein Gaza, aktivis internasional kemanusiaan di Gaza turut membakar semangat masyarakat dalam doa bersama tersebut. Pihaknya mengatakan bahwa Gaza tidak perlu dan tidak meminta ditangisi. Yang mereka perlukan adalah kepedulian umat muslim seluruh dunia dalam bersama-sama berjuang menjaga tempat sakral bagi umat muslim di seluruh dunia.
"Gaza tidak membutuhkan air mata kita, yang mereka butuhkan adalah kebersamaan kita dalam turut menjaga tempat suci bagi umat muslim, yakni Masjidil Aqsa. Tempat bersejarah bagi perjalanan islam dari tahun ke tahun," ujarnya.
Seusai diadakan doa bersama, seluruh relawan doa bersama 'Kudus Pray For Palestina' membubarkan diri dengan tertib sekaligus serentak mendonasikan sebagian harta benda mereka untuk perjuangan saudara muslim yang tengah mempertahankan tiap jengkal tanah Palestina dari penjajahan. (*)