Berita

20 September 2024   07:30 WIB

Kudus Fashion Week 2024 Hadirkan "Kudus: The Icon of Caping Kalo"

Kudus Fashion Week 2024 Hadirkan

Kudus Fashion Week 2024 Hadirkan "Kudus: The Icon of Caping Kalo"

KUDUS – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Kudus ke-475, Pemerintah Kabupaten Kudus menggelar acara Kudus Fashion Week 2024 (KFW) bertema "Kudus: The Icon of Caping Kalo". Acara yang berlangsung pada Kamis (19/9) di Alun-Alun Simpang 7 Kudus ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda, Sekda Kudus, kepala OPD, camat, serta direksi PT Nojorono Kudus.

Acara ini dimeriahkan oleh 500 peserta yang turut menampilkan karya-karya busana inovatif, serta special performance dari maestro tari Indonesia, Didik Nini Thowok, yang berhasil memukau para penonton dengan pertunjukan tari yang memadukan unsur tradisi dan seni kontemporer.

Penjabat (Pj) Bupati Kudus, M. Hasan Chabibie, dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini menjadi momentum penting untuk memaksimalkan potensi Kudus. Dirinya menyatakan, event Kudus Fashion Week merupakan kesempatan emas untuk memperlihatkan karya terbaik mereka.

"Ini adalah kesempatan emas bagi mereka untuk memperlihatkan karya terbaiknya,” ujarnya.

Menurut Hasan, acara ini tidak hanya berdampak pada tingkat Kabupaten Kudus, melainkan dapat merambah ke tingkat provinsi, bahkan nasional. Dirinya juga berterima kasih kepada Ibu Rudipah dan Pak Kamto yang selama ini berperan dalam melestarikan caping kalo.

"Event ini merupakan salah satu cara untuk mempopulerkan dan mengembangkan capingkalo agar suaranya terdengar hingga ke tingkat provinsi bahkan nasional," tambahnya.

Hasan berharap, melalui perpaduan kreatif antara tradisi dan fashion, caping kalo dapat mendunia dan mengangkat potensi budaya Kudus. 

“Jangan pernah ragu untuk terus mengembangkan tradisi luar biasa ini,” pesannya.

Sementara itu, Arief Goenadibrata, Direktur PT Nojorono, menekankan pentingnya pelestarian caping kalo di tengah modernisasi yang menggerus. Dirinya menyatakan bahwa saat ini pengrajin yang masih memproduksi caping kalo bisa dihitung jari, namun semangat untuk melestarikannya terus hidup melalui pelatihan dan kolaborasi dengan Dinas Pariwisata.

Arif juga menyoroti penampilan Tari Cahya Nojorono, yang menceritakan perjalanan tembakau, simbol lain dari Kudus sebagai kota kretek. Dirinya berharap caping kalo dapat dikenal hingga ke panggung internasional, termasuk di New York.

“Kami berharap caping kalo dapat mendunia dan menjadi bagian dari event-event internasional,” tutup Arif. (*)

Info