Tinjau MBG, Pj Bupati Kudus Pastikan Stok Bahan Baku dan Takaran Gizi Terpenuhi
KUDUS - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program nasional yang pelaksanaannya melalui Badan Gizi Nasional (BGN) dengan dukungan penuh oleh jajaran TNI. Untuk memastikan kelancaran serta kecukupan takaran gizi yang disajikan bagi siswa-siswi, Penjabat (Pj) Bupati Kudus Herda Helmijaya bersama unsur Forkopimda Kudus meninjau pengolahan serta pendistribusian MBG di Ponpes Nashrul Ummah, kompleks SMK Assa'idiyah 2 Mejobo Kudus, Rabu (12/2/2025).
"Tinjauan yang kami lakukan untuk memastikan takaran gizi melalui keterangan ahli gizi yang ditugaskan di tempat ini. Menurut mereka, selama ini hasil pengukuran dari BGN takaran gizi yang dibutuhkan sudah terpenuhi," terangnya.
Selain itu, pihaknya juga memastikan kesiapan pasokan bahan baku serta manajemen waktu yang harus selalu dipastikan dapat terpenuhi sehingga tidak mengganggu pelaksanaan MBG, mulai pengolahan sampai dengan pendistribusian kepada siswa-siswi.
"Tentu juga memastikan stok bahan baku terpenuhi serta harus mengutamakan kesegaran dan kualitas makanan agar tetap terjaga," ujarnya.
Terkait dengan keberagaman menu, Pj Bupati Herda berpesan kepada ahli gizi dan juru masak agar mengombinasikan serta memvariasikan menu masakan agar siswa-siswi tidak merasa bosan dengan menu masakan yang disajikan. Tentu, hal tersebut dapat dievaluasi setiap 3 atau 6 bulan sekali, dan diselaraskan dengan selera siswa-siswi dan pasokan bahan baku yang ada.
"Mereka membuat menu 10 harian, artinya berulang terus sajian menu yang diberikan. Selain itu, menu yang disajikan juga harus terus dievaluasi sehingga dapat diketahui antara menu mana yang menjadi favorit dan yang kurang favorit," terangnya.
Sementara itu, Komandan Kodim 0722/Kudus, Letkol Inf. Hermawan Setya Budi melalui Kasdim Mayor Inf. Muhlisin mengatakan bahwa program MBG yang dilaksanakan melalui jajaran TNI terbagi menjadi 2 kategori yakni hybrid dan reguler. Pihaknya menjelaskan kegiatan saat ini termasuk kategori hybrid, karena memanfaatkan sarpras yang ada tetapi dapat menjangkau beberapa sekolah. Sementara kategori reguler perlu mempersiapkan dan membangun tempatnya terlebih dulu, baru kemudian dilakukan pengisian sarpras dan sebagainya.
"Alhamdulillah dalam kategori hybrid ini kita bisa menjangkau sasaran sebanyak 3180-an siswa-siswi," ucapnya.
Pihaknya juga mengaku telah mendapatkan perintah dari atasan untuk mempersiapkan 3 lokasi yang menjadi tempat regular dari pelaksanaan program MBG tersebut, meliputi Kecamatan Jati, Mejobo, dan Dawe.
"Kita sudah koordinasi dengan pemda terkait tanah aset daerah. Data juga telah kami kirim ke BGN, tinggal kami menunggu tindak lanjut setelah proses survei nanti," katanya.
Pihaknya juga menyampaikan, menurut persentase dari BGN pusat dalam jangka panjang, Kabupaten Kudus mendapat target 88 titik lokasi pelaksanaan program MBG dari pemerintah. Pihaknya mengaku selalu siap menindaklanjuti perintah dari atasan.
"Sementara kami hanya diminta penyiapan lahan, untuk progres pembangunan menunggu informasi lebih lanjut nantinya. Intinya kami hanya mengawal saja," tegasnya.
Terakhir, pihaknya juga memberikan kesempatan bagi masyarakat Kabupaten Kudus yang ingin bermitra dalam pelaksanaan program MBG, tentu dengan ketentuan yang berlaku. Hal itu dilakukan untuk meminimalisir dampak ekonomi yang kemungkinan terjadi dari pelaksanaan MBG.
"Bagi masyarakat yang ingin bermitra, silahkan mendaftar melalui sistem online di web BGN, disitu ada tutorialnya. Kami berikan kesempatan bagi masyarakat menjadi mitra BGN untuk meminimalisir dampak ekonomi, khususnya bagi pelaku UMKM di kantin sekolah," tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, turut diserahkan pula beberapa bantuan logistik untuk dapur umum di Ponpes Nashrul Ummah secara simbolis dari Danrem 073/Makutarama. (*)