KUDUS - Keberadaan Palang Merah Remaja (PMR) sebagai kader generasi Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Kudus harus dimaksimalkan. Hal itu diungkapkan Bupati Kudus Hartopo saat membuka pelatihan pembina PMR Mula - Madya - Wira di PMI Kabupaten Kudus, Selasa (23/8).
"Anggota PMR menjadi kader generasi PMI yang penting. Pembinaannya harus optimal, jangan hanya seremonial," paparnya.
Menurutnya, penanaman rasa kemanusiaan dan kesiapsiagaan harus dilakukan sedini mungkin. Sehingga karakter peduli terhadap sesama bisa terbentuk. Diharapkan, anggota PMR bisa menjadi relawan yang andal saat terjadi bencana.
"Setelah pelatihan ini, pembina bisa menanamkan sikap kesiapsiagaan agar anggota PMR bisa jadi relawan andal," paparnya.
Selain itu, Hartopo meminta agar ekstrakulikuler Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) digalakkan kembali. Sehingga siswa mempunyai bekal yang cukup dalam hal Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).
"UKS harus digalakkan lagi biar siswa punya kompetensi P3K," terangnya.
Sementara itu, Ketua PMI Kabupaten Kudus Rina Budhy Ariani pelatihan dilakukan guna meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) terutama pembina PMR. Pelatihan yang dilaksanakan tiga hari itu diikuti oleh 64 pembina PMR di tingkat SD, SMP, dan SMA sederajat.
"Adanya pelatihan untuk meningkatkan kompetensi pembina PMR," ucapnya.
Sementara itu, salah satu pembina PMR, Desi Ratnasari dari SMP NU Al-Ma'ruf Kudus menyampaikan antusiasmenya mengikuti pelatihan. Selain menambah wawasan, Desi menjadi lebih paham seluk beluk organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan itu.
"Menarik sih, bisa meningkatkan wawasan dalam bidang kemanusiaan," jelasnya. (*)