Event Untuk Mempopulerkan Kuliner Jadul Era Nenek Moyang
KUDUS - Puluhan jenis kuliner jadul khas Kabupaten Kudus turut tersaji meramaikan stand UMKM yang ada di Taman Menara dalam rangka perayaan Ta'sis Masjid Al-Aqsha Menara Kudus. Hal tersebut membuat perhatian Bupati Kudus Hartopo untuk mengunjunginya, Senin (6/2) sore.
Dengan didampingi Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata serta Kepala Dinas Tenaga kerja, Perindustrian, Koperasi, dan UKM, Bupati Hartopo berkeliling mencicipi sekaligus memborong dagangan para pedagang dan membagikan pada seluruh pengunjung yang ada.
"Event ini diselenggarakan oleh Yayasan Menara Kudus bekerjasama dengan Pemkab Kudus untuk mempopulerkan makanan jadul khas Kudus di era nenek moyang," ungkapnya.
Mengunjungi satu per satu stand UMKM, Hartopo turut bersua dengan seluruh pedagang yang ada di event tersebut. Menurutnya, pedagang sangat senang dan antusias dengan adanya kegiatan ini. Berkat penyelenggaraan perayaan Ta'sis Masjid Al-Aqsha Menara Kudus, omset pedagang semakin meningkat.
"Para pedagang sangat senang dan antusias. Mereka berterimakasih berkat adanya event ini, karena dapat meningkatkan omset penjualan dibanding ketika jualan dirumah atau lainnya," ujarnya.
Melihat dagangannya selalu laris manis, para pedagang meminta pada Bupati Hartopo untuk memperpanjang kegiatan yang sedianya diselenggarakan selama 6 hari itu.
"Mereka meminta perpanjangan waktu, tapi semua tergantung dari yayasan, karena ini sebetulnya untuk Taman Menara," katanya.
Hartopo berujar jika kegiatan ini dinilai membawa dampak positif dalam rangka pemulihan ekonomi, maka pihaknya akan mengkaji untuk menyelenggarakan gelaran UMKM secara berkala sehingga dapat memperkenalkan ikon Kabupaten Kudus pada para pelancong yang datang.
"Bertahap ya, ini kan masih uji coba. Jika bagus, mungkin bisa dibuka setiap bulan sekali dalam rangka pemulihan ekonomi. Sekaligus sebagai pengenalan ikon Kabupaten Kudus pada tamu atau peziarah yang datang," ujarnya.
Pihaknya juga menuturkan, dengan dibukanya momentum dandangan nanti, para pelaku UMKM kuliner jadul juga akan diberi tempat khusus untuk menjajakan berbagai kuliner jadul khas Kudus untuk meramaikan event yang telah menjadi tradisi masyarakat Kudus dalam menyambut bulan suci ramadhan.
"Nanti akan dikondisikan, akan kami beri ruang tersendiri. Bisa disini (Taman Menara) ataupun disepanjang jalan raya ini (Jl. Sunan Kudus)," tuturnya.
Kebahagiaan turut menyertai wajah Heri, salah seorang pengunjung kuliner jadul khas Kudus asal Desa Menawan. Pasalnya, dirinya dan pengunjung lain dapat mencicipi kuliner yang dibagikan secara gratis oleh orang nomor satu di Kudus itu. Menurutnya event seperti ini harus sering diselenggarakan karena zaman sekarang sulit untuk mencari kuliner jadul.
"Senang sekali bisa mencicipi kuliner jadul ini yang dibagikan Pak Hartopo secara gratis. Mohon untuk sering diadakan event semacam ini, untuk sekedar pengobat rindu bisa menikmati kuliner jadul yang sulit ditemukan saat ini," ungkapnya.
Musyafaah, salah seorang penjual sambel ontong mengaku sangat beruntung dapat menjadi salah satu peserta UMKM di event kuliner jadul khas Kudus. Dirinya mengaku dapat meningkatkan omset penjualan selama mengikuti event ini. Dia pun berharap kedepan, akan diselenggarakannya event kuliner jadul secara berkala.
"Alhamdulillah event ini sangat membantu meningkatkan omset penjualan kami. Semoga nanti akan diadakan lagi event seperti ini lagi," harapnya.
Sambel ontong merupakan makanan berbahan dasar jantung pisang. Makanan tersebut merupakan kuliner jadul asal Kota Kretek.
”Sambel ontong itu terbuat dari jantung pisang, kemudian diberi sambal kelapa. Kemudian diurap. Makanan ini khas Kudus yang sudah ada sejak zaman dahulu kala,” katanya. (*)