KUDUS - Dalam rangka menstabilkan pasokan dan harga pangan ditengah situasi yang tidak stabil, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertanpangan) Kabupaten Kudus menyelenggaraan Gerakan Pangan Murah Melalui Gelar Hasil Tani di halaman Kantor Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jumat (2/2) pagi.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Penjabat (Pj). Bupati Kudus M. Hasan Chabibie didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kudus, Kepala Dinas Pertahanan Pangan Prov. Jateng, perwakilan Bulog, dan undangan lainnya.
Dalam sambutanya, Penjabat Bupati Kudus menyebut kegiatan gerakan pangan murah sebagai salah satu langkah positif wujud negara hadir untuk merespon secara cepat atas situasi saat ini terkait harga pangan dan bahan pokok lainnya yang tidak stabil.
"Menanggapi situasi saat ini tentu pemerintah wajib hadir. Salah satu upayanya dengan menggelar gerakan pangan murah ini," ucapnya.
Hasan juga berkesempatan langsung meninjau seluruh transaksi jual beli antara pedagang dengan masyarakat. Pihaknya sangat terkesan dengan harga yang dipatok lebih murah dibanding dengan Harga Eceran Tertinggi (HET).
"Alhamdulillah harganya dibawah HET. Masyarakat sangat terbantu dengan harga harga yang ada," terangnya.
Pihaknya juga mengungkapkan, gerakan pangan murah yang diselenggarakan oleh Dinas Pertanian dan Pangan juga bagian dari upaya meminimalisir angka inflasi yang terjadi sehingga harapannya pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Kudus dapat terus tumbuh dengan stabil.
"Upaya meminimalisir inflasi kita. Harapannya dengan terkendalinya inflasi, pertumbuhan ekonomi kita terus meningkat," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Didik Tri Prasetiyo mengatakan kegiatan yang diselenggarakannya turut diramaikan oleh pelaku UMKM binaan Dispertanpangan Kab. Kudus, Gapoktan, dan Bulog. Pihaknya menambahkan kegiatan seperti ini akan diselenggarakan sekali setiap bulannya.
"Ada sebanyak 40 UMKM binaan kami, Gapoktan, dan Bulog. Untuk kegiatan seperti ini akan kami selenggarakan setiap Jumat minggu kedua tiap bulannya," katanya.
Tutik (50) warga Desa Gondangmanis, Bae, Kudus mengaku sangat terbantu atas diselenggarakannya kegiatan tersebut. Menurutnya harga bahan pokok yang didapatkannya jauh lebih murah dibanding dengan harga yang ada dipasaran.
"Sangat membantu masyarakat kecil seperti saya. Harga di sini sangat terjangkau, seperti harga beras ini perkilo 10.500 rupiah, jauh lebih murah daripada dipasar yang mencapai 15.000 perkilo," sebutnya.
Sebagai informasi, dalam penyelenggaraan gerakan pangan murah, terdapat berbagai produk UMKM yang dijajakan, diantaranya beras, bumbu dapur, makanan kemasan home Made, dan lainnya. (*)