KUDUS - Pengelolaan sampah masih menjadi persoalan yang harus diatasi bersama. Sampah yang tak dikelola dengan baik dapat menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan. Peduli akan hal tersebut, Mawar Hartopo kembali membuka sosialisasi pilah sampah dari rumah. Kegiatan diselenggarakan oleh TP PKK Desa Megawon, Kecamatan Jati, dengan menghadirkan narasumber dari Dinas PKPLH Kudus.
Sampah merupakan salah satu permasalahan yang patut menjadi perhatian semua pihak. Karena pada dasarnya, setiap orang pasti menghasilkan sampah dari mulai di tingkat individu dan rumah tangga. Mawar Hartopo menyebut, untuk mengantisipasi permasalahan yang disebabkan oleh sampah, dibutuhkan inovasi yang tepat dan menguntungkan bagi masyarakat, salah satunya melalui bank sampah.
"Butuh inovasi yang tepat untuk menangani permasalahan pengelolaan sampah. Seperti dengan hadirnya bank sampah yang bisa mendaur-ulang supaya dapat bermanfaat kembali untuk ekonomi masyarakat," ujarnya membuka sosialisasi di Tempat Pertemuan Ulam Roso Resto, Kamis (26/5).
Upaya sederhana yang bisa dilakukan masyarakat adalah dengan memilah jenis sampah sebelum dibuang. Sampah plastik, kertas dan organik dipisah terlebih dahulu agar memudahkan proses pengolahan daur ulang. Pasalnya, jika sampah tidak dipilah maka dapat menyebabkan penumpukan sampah di tempat pembuangan. Pada akhirnya tumpukan sampah menimbulkan permasalahan lingkungan baru.
"Dengan memilah sampah dapat berkontribusi terhadap kebersihan lingkungan. Sampah yang sudah dipilah ada nilai jualnya kalau disetor ke bank sampah sehingga memiliki manfaat lebih," pasan Mawar Hartopo.
Hasil dari sosialisasi ini akan menjadi bekal kader PKK guna mengaplikasikannya dalam keluarga. Mawar Hartopo mendorong ibu rumah tangga menjadi agen perubahan mulai dari lingkungan rumah. Dirinya yakin, kebiasaan positif memilah sampah bisa ditularkan dan menjadi budaya baru di masyarakat.
“Kebiasaan memilah sampah kita mulai dari lingkungan keluarga. Karena banyak manfaatnya dari segi kesehatan yaitu menjaga lingkungan dan ekonomi karena sampah bisa dimanfaatkan kembali," ujarnya.
Kabid Pembinaan dan Pengembangan Kapasitas Lingkungan Hidup, Sri Wahyuningsih sebagai narasumber memaparkan bahwa pada dasarnya pengelolaan sampah adalah tanggung jawab setiap orang. Maka dari itu kesadaran untuk memilah sampah harus dimulai dari tingkat individu di dalam keluarga. Kebiasaan pilah sampah dimulai dengan memisah sampah organik dan anorganik berdasarkan jenisnya.
"Untuk sampah organik bisa diolah menjadi eco enzyme dan pupuk organik. Kalau anorganik untuk daur ulang dipisahkan terlebih dahulu sampah jenis logam, kaca, kardus, kertas dan plastik," jelasnya.
Ketua PKK Desa Megawon, Erwin Anjastuti sebagai penyelenggara kegiatan menyampaikan, sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader PKK desa. Pihaknya mengharapkan arahan dari Dinas PKPLH dan PKK Kabupaten supaya pengelolaan sampah di Bank Sampah Desa Megawon menjadi lebih baik. Hasil kegiatan nantinya akan ditindaklanjuti dengan aksi nyata pemilahan sampah mulai rumah tangga.
"Output yang diharapkan supaya Desa Megawon lebih bersih dan kedepan kegiatan tidak berhenti sampai disini dan bisa berlanjut kegiatan yang lain," tuturnya. (*)