Hartopo : Akan Ada Evaluasi Berjangka Untuk Meningkatkan Kinerja
KUDUS - Bupati Kudus H.M. Hartopo memberikan SK PPPK pada 367 orang dengan formasi guru dan 1 orang dengan jabatan fungsional sebagai pengelola barang dan jasa di lapangan tenis indoor Angga Sasana Krida, Jumat (27/5). Penyerahan SK tersebut disaksikan oleh Sekda dan para asisten, Plt. Kepala BKPP Kudus, dan Kepala Disdikpora.
Tanpa ragu, orang nomor satu di Kabupaten Kudus tersebut memberikan SK PPPK dengan jangka waktu maksimal.
"Langsung saya berikan kontrak PPPK maksimal, 5 tahun sekaligus. Karena saya paham betul perjuangan panjenengan semua untuk menjadi bagian dari ASN. Sebuah cita-cita yang mulia tentunya, karena telah mengabdi selama 5-10 tahun bahkan lebih," katanya.
Hartopo percaya dengan integritas dan dedikasi para pengajar yang telah diberikan untuk Kabupaten Kudus dalam upaya mencerdaskan bangsa.
"Sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, saya percaya atas pengabdian bapak ibu dalam membentuk dan mencetak karakter pelajar sesuai yang diharapkan," katanya.
Namun pihaknya mengingatkan akan selalu ada evaluasi kinerja tehadap Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Untuk itu, pihaknya mewanti-wanti agar PPPK dapat menunjukkan kinerjanya secara maksimal.
"Akan selalu ada evaluasi, mana yang berkinerja baik maupun tidak. Oleh karena itu, bekerja keras dan berlombalah menjadi yang terbaik dalam melayani masyarakat, dalam hal ini memberikan pengajaran pada murid. Karena pnjenengan adalah orang ke-2 yang mendidik anak-anak kita setelah orang tuanya," jelasnya.
Hartopo mengatakan bahwa guru sebagai teladan bagi murid. Pihaknya berharap guru dapat mencetak generasi yang berkompeten.
"Ibarat peribahasa, guru kencing berdiri murid kencing berlari. Apa yang dilakukan guru akan ditiru muridnya. Oleh karena itu saya berharap panjenengan bisa menjadi suri tauladan yang baik bagi muridnya sehingga bisa mencetak generasi yang berkompeten," pungkasnya.
Sementara itu, Harjuno Widodo, Kepala Disdikpora Kudus mengatakan bahwa saat ini terdapat kekosongan pengajar tingkat SD-SMP di Kudus.
"Perbulan rata-rata pensiun sekitar 30 orang. Sampai per 1 juni ada sekitar 150 kekosongan formasi guru tingkat SD dan SMP. Dan kami masih membutuhkan sekitar 1000 guru lagi untuk tahun depan," jelasnya. (*)