KUDUS - Pelayanan Keluarga Berencana (KB) serentak dicanangkan dalam peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-29 dan HUT Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke-71 Tahun 2022. Pada tingkat Kabupaten Kudus, acara dicanangkan secara langsung oleh Ketua TP PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo di Klinik Budi Luhur, Rabu (15/6). Sebanyak 50 akseptor mengikuti program KB metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) melalui IUD, implan dan suntik secara gratis.
Perencanaan dalam segala hal menjadi ikhtiar untuk menghindari resiko yang mungkin terjadi. Begitupun program KB yang bertujuan untuk membentuk keluarga yang lebih terencana. Mawar Hartopo mengatakan, dengan keluarga berencana membawa harapan terbentuknya keluarga sejahtera dan bahagia.
"Anak adalah titipan, dan tumbuh memerlukan perhatian penuh dari kita sebagai orang tua. Dengan KB kita bisa memberikan anak kasih sayang penuh, semata-mata untuk memberi yang terbaik untuk anak," ujarnya.
Anak yang tumbuh dengan perhatian dari orang tua akan lebih terjaga kesehatannya. Sehingga masalah kesehatan pertumbuhan seperti stunting dapat dihindari sejak dini. Maka dari itu, sosialisasi tentang pencegahan stunting terus dilakukan PKK kabupaten pada setiap kesempatan.
"Membangun keluarga itu harus terencana dan tertata. Saya sendiri sudah ikut KB, dan mari kita rawat anak-anak supaya tumbuh menjadi generasi bangsa berkualitas," tuturnya.
Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah, Widwiono, melihat pelayanan KB serentak ini sebagai momentum meningkatkan peserta KB. Kegiatan yang dilaksanakan serentak se-Jawa Tengah diharapkan bisa melayani semua masyarakat yang baru ingin ber-KB. Utamanya adalah kelompok ibu-ibu yang ingin ikut KB namun belum tahu harus kemana.
"Mudah-mudahan akseptornya terus bertambah, dan semua masyarakat yang ingin KB bisa terlayani," ujarnya.
Keluarga yang terencana secara langsung ikut mendukung upaya pencegahan stunting. Widwiono menjelaskan, KB merupakan suatu upaya memberikan jeda bagi ibu setelah melahirkan anak pertama. Sehingga resiko-resiko kehamilan dalam jarak terlalu dekat dapat dihindari.
Kepala Dinsos P3AP2KB Kudus, Mundir, memaparkan bahwa pelayanan serentak tahun ini dilaksanakan sebagai kolaborasi bersama IBI Kudus dan Klinik Budi Luhur. Kegiatan sudah dimulai sejak awal bulan Juni di beberapa fasilitas kesehatan di Kudus. Sementara untuk hari ini di Klinik Budi Luhur terdapat 50 akseptor yang siap ikut KB.
"Kolaborasi ini untuk saling mengisi dalam langkah menyukseskan KB. Dilaknaakan sejak awal Juni di Klinik atau Faskes terutama untuk KB metode kontrasepsi jangka panjang," jelasnya.
Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Kudus, Darini, menyampaikan bahwa pelayanan KB serentak dimanfaatkan sebagai media sosialisasi pemahaman KB. Metode kontrasepsi jangka panjang menjadi cara efektif untuk mendukung terwujudnya keluarga sejahtera sekaligus mencegah stunting. Pihaknya mengapresiasi support yang diberikan Pemkab Kudus dan berharap kolaborasi tersebut dapat terus berlanjut.
"Kami ingin mengajak masyarakat untuk memahami pentingnya KB untuk mendukung mewujudkan keluarga sejahtera dan mencegah stunting," katanya.
Salah satu peserta KB, Fatimatul, merasa senang dapat mengikuti pelayanan secara gratis. Ia memutuskan ikut KB setelah mempertimbangkan alasan pribadi bersama keluarga. Alasan utamanya yakni supaya lebih fokus merawat anak-anaknya dan dapat memberi perhatian penuh.
"Pokoknya senang bisa ikut KB ini, supaya bisa fokus membesarkan anak dulu," ujarnya setelah mengikuti pelayanan KB. (*)