Mawar Hartopo Kagum Dengan Pengembangan Inovasi Desa Menawan Berbasis Kearifan Lokal
KUDUS - Desa Menawan kembali menunjukkan inovasi dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Kali ini, gelaran kesenian budaya yang mengangkat kearifan lokal dilakukan berbarengan dengan Pasar Minggu Wage (Sarguge). Kegiatan dilaksanakan atas inisiasi pemerintah desa dengan merangkul organisasi pemuda dan para pelaku UMKM desa. Kehadiran Ketua TP PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo, semakin menyemarakkan jalannya acara di Lapangan Desa, Minggu (19/6).
Mawar Hartopo menyampaikan rasa kekaguman kepada Pemdes Menawan dalam membangun potensi lokal. Kekompakan antara pemdes dan masyarakat dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain. Karena pada akhirnya desa yang unggul akan membawa kesejahteraan bagi masyarakatnya sendiri.
"Semua itu bisa kalau ada niat bersama, yang saya suka dari acara ini adalah bisa terlaksana atas gotong royong semua elemen masyarakat," ujarnya.
Selain itu, Mawar Hartopo menyampaikan salam dari Bupati Kudus, Hartopo, kepada seluruh masyarakat Desa Menawan. Disampaikan pesan agar masyarakat selalu menjaga kerukunan untuk bersama-sama membangun desa. Termasuk dalam melestarikan budaya kearifan lokal supaya tidak luntur tergerus zaman.
"Saya sampaikan salam dari Pak Bupati, terus jaga kerukunan guyub rukun demi membangun Desa Menawan yang semakin menawan," tuturnya.
Kepala Desa Menawan Tri Lestari, sebagai tuan rumah menganggap bahwa dukungan Mawar Hartopo menjadi pemacu agar terus mengembangkan potensi desa. Dia mengungkapkan, kegiatan dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat desa. Seluruh elemen ikut terlibat baik dalam pertunjukan seni ataupun mempromosikan produk-produk unggulan lokal.
"Semua warga masyarakat tumplek blek disini dengan menjaga prokes. Ini adalah wujud guyub rukun kita semua, tanpa semua dukungan tersebut acara ini tidak akan terselenggara. Terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat," tuturnya.
Sementara itu salah satu pelaku UMKM, Nurul, mengaku senang bisa ikut berpartisipasi memeriahkan Pasar Sarguge. Ia adalah produsen olahan jamur hasil budidaya sendiri di rumah. Selama lebih dari empat tahun, berbagai kripik jamur dijual ke tempat-tempat wisata lokal. Nurul berencana untuk memperluas pemasaran ketika izin PIRT sudah keluar.
"Untuk PIRT sudah dalam proses, sehingga sementara ini saya jual di sekitar sini saja. Setor ke tempat-tempat wisata," katanya.
Dalam pagelaran seni dua dimensi, Desa Menawan secara khusus melibatkan budayawan asal Pati. Wawan, sapaan akrabnya sudah bertahun-tahun menekuni seni mozaik dengan memanfaatkan media lukis dengan biji- bijian. Ia mengaku sudah beberapa kali dilibatkan mengisi acara di Desa Menawan untuk menularkan keterampilannya. Dalam Menawan Mantu dipamerkan berbagai karya asli dirinya maupun hasil pelatihan-pelatihan bersama warga desa.
"Ini seni mosaik dan bisa dibilang juga seni lukis. Pakai pakan burung (biji- bijian) yang ditempel satu-persatu membentuk sketsa wajah. Sudah sering dilibatkan acara pelatihan di Desa Menawan," jelasnya. (*)