KUDUS - Stunting masih menjadi isu strategis yang terus ditangani Pemerintah Kabupaten Kudus. Meski persentase stunting di Kudus masih dibawah provinsi dan nasional, namun upaya percepatan penurunan tetap digencarkan. Komitmen tersebut ditunjukkan Bupati Kudus, Hartopo dengan membentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting dalam acara Rembuk Stunting, Jumat (8/7).
Hadir bersama Ketua TP PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo, Bupati memaparkan angka prevalensi stunting di Kudus menurut survei Status Gizi Indonesia (SGI) kemenkes adalah 17,21 persen. Hasil tersebut masih dibawah angka nasional, 27,67 persen dan provinsi jateng 20,9 persen.
"Kalau survey dari Dinas Kesehatan sendiri ada 4,2 persen stunting, tapi ini belum diakui karena belum punya sertifikasi, jadi yang dianggap sebagai acuan ya dari Kemenkes," ujarnya.
Pembentukan tim percepatan penurunan stunting dibagi menjadi dua tugas yaitu pengarah dan pelaksana. Tim pengarah diketuai oleh Bupati Hartopo dan beranggotakan unsur forkopimda sebagai penentu arah kebijakan. Sementara tim pelaksana diketuai Sekda dan Ketua TP PKK Kabupaten sebagai wakil.
"Tim pelaksana sebagai koordinasi dan sinkronisasi untuk memastikan pelaksanaan kebijakan. Mari kita all out cegah stunting, semoga rembuk stunting bisa memberikan solusi terbaik dalam percepatan penurunan angka stunting," imbuhnya.
Bupati menegaskan, pembentukan tim tersebut bukan sekedar seremonial saja, tapi segera ada aksi nyata. Untuk itu, dirinya akan selalu memantau perkembangannya dengan konsolidasi yang dilakukan setiap bulan.
"Kita terus optimalkan, bukan sekedar seremonial karena setiap bulan harus lapor setiap perkembangan penurunan stunting," ujarnya.
Hartopo mengungkapkan, strategi penurunan dilaksanakan dengan memaksimalkan sosialisasi stunting kepada masyarakat. Sosialisasi dari tim kabupaten akan diutamakan kepada masyarakat di desa-desa, khususnya yang rawan terjadi pernikahan dini.
"Saya pernah bersepeda ke desa-desa, ternyata mereka hanya mendapat sosialisasi tentang imunisasi anak saja, itupun dari pemerintah desa. Sekarang kita optimalkan petugas dari dinas-dinas," jelasnya.
Sementara itu, Asisten III Sekda Mas'ut melaporkan bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan demi mendukung program nasional dalam penurunan stunting. Maka dari itu, Pemkab Kudus juga menggandeng pihak-pihak lain sebagai pendukung diantaranya Djarum Foundation, Nojorono Tobacco International, dan Bank Jateng.
"Untuk menyusun rencana kegiatan percepatan penurunan stunting, menyatukan komitmen dan menyamakan persepsi. Diikuti 150 peserta dari seluruh stakeholder OPD, organisasi profesi, pemangku kepentingan, dunia usaha dan perbankan," jelasnya.(*)