Berita

10 Agustus 2022   08:05 WIB

Bupati Hartopo : Kiprah NU Gemakan Toleransi Jadikan Kudus Makin Kondusif

Bupati Hartopo : Kiprah NU Gemakan Toleransi Jadikan Kudus Makin Kondusif

Bupati Hartopo : Kiprah NU Gemakan Toleransi Jadikan Kudus Makin Kondusif

KUDUS - Ribuan warga ikut larut dalam istighosah kubro yang digelar sebagai kick off hari lahir (harlah) satu abad Nahdlatul Ulama (NU) dan Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia (RI). Bupati Kudus Hartopo yang hadir bersama istri, Mawar Hartopo, menjelaskan kiprah NU yang strategis di Kabupaten Kudus.

"PCNU Kabupaten Kudus terus bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Kudus. Kami memiliki satu tujuan yang sama yakni meningkatkan kondusifitas Kabupaten Kudus," ucapnya dalam istighosah kubro di halaman JHK Kudus, Selasa (9/8) malam.

Hartopo menjelaskan NU sejalan dengan Pemkab Kudus untuk mewujudkan Kabupaten Kudus yang kondusif. Salah satunya menggemakan toleransi antarumat beragama dan menjaga perdamaian.

"Saya berterima kasih karena PCNU Kudus selalu bekerja sama dengan Pemkab Kudus dengan menggemakan toleransi," ungkapnya.

Selain itu, meskipun NU adalah ormas besar yang kadernya tersebar hingga ke luar negeri, Hartopo meminta NU terus berbenah menjadi lebih baik. Dalam kick off satu abad NU, dirinya pun mengimbau agar kaderisasi optimal. Sehingga mencetak generasi penerus yang berakhlak mulia.

"Terus mengevaluasi diri agar menjadi lebih baik, juga sukses untuk mencetak wajah wajah penerus bangsa berakhlak mulia," tuturnya.

Sementara itu, Rois Syuriah PCNU Kudus KH. M. Ulil Albab Arwani berterima kasih atas komitmen Pemerintah Kabupaten Kudus mewujudkan NU Center. Dukungan tersebut sangat berarti dan menjadi simbol sinergitas PCNU dan Pemkab Kudus.

"Alhamdulillah, Bapak Bupati sudah memperjuangkan NU Center agar terealisasi. Terima kasih," ucapnya.

Dalam ceramah yang disampaikan Ketua Lembaga Dakwah (LD) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Abdullah Syamsul Arifin, Nahdlatul Ulama memang mengampanyekan toleransi antarumat beragama. Maksudnya yakni ikut menjaga kondusifitas saat pemeluk agama lain beribadah. Hal itu merupakan bentuk dari moderasi beragama.

"Kita harus meyakini bahwa Islam memang agama paling benar. Tapi harus memastikan pemeluk agama lain aman saat beribadah," tetangnya.

Sejumlah ulama besar hadir dalam istighosah kubro. Di antaranya Ketua PWNU Jateng KH. Muzammil, Habib Hasan Aly Bunumay, Habib Ali Zaenal Abidin Al Kaff, Habib Maliki Al Atthas, KH. Aniq Nafisah, KH. Aniq Muhammadun, KH. Noor Chalim Ma'ruf, dan KH. M. Khafidh Asnawi. Sebelum istighosah, Bupati Kudus menyerahkan para pemenang lomba pidato tingkat SMA/MA dalam rangka satu abad NU. (*)

Info