KUDUS - Gebyar kemerdekaan bersama Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) digelar menyambut HUT ke-77 RI. Kegiatan menjadi sarana ABK untuk unjuk gigi kemampuan menyanyi, menari dan bermain alat musik. Mereka adalah dua ratus siswa yang diundang dari perwakilan seluruh Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Kabupaten Kudus. Ketua TP PKK Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo sebagai Bunda PAUD turut hadir dalam acara di Taman Krida Kudus, Senin (15/8).
Mawar Hartopo takjub dengan penampilan para ABK yang mandiri dan berani berekspresi. Dirinya berpendapat bahwa hal tersebut tak lepas dari peran pendamping atau guru yang mendidik sepenuh hati. Seluruh pihak yang terlibat menyukseskan gebyar kemerdekaan bersama ABK diacungi jempol sebagai tanda apresiasi.
"Keren-keren tampil luar biasa, cantik ganteng dan bisa diarahkan, harus terus kita up kan. Acungi Jempol buat pendamping yang mendidik dari hati dan memberikan cinta yang lebih untuk anak-anak istimewa ini," ujarnya.
Pada momentum tersebut, Mawar Hartopo mengajak keluarga dan masyarakat menghapus stigma negatif dan perilaku diskriminasi terhadap ABK. Pada dasarnya, setiap anak berhak mendapat pendidikan yang sama untuk mengembangkan bakat dan minatnya. Ia pun mendorong peningkatan kualitas SLB melalui sinergi dengan Disdikpora Kudus.
"Perlu komitmen bersama supaya anak-anak ini bisa mandiri dan nyaman dalam bersosial, memberi kesempatan yang sama bagi mereka untuk mendapat pendidikan berperan menjadi bagian masyarakat," tuturnya.
Tak lupa dirinya menyampaikan ucapan apresiasi kepada Yayasan Darul Fathonah Kudus sebagai inisiator dengan dukungan Disdikpora dan sponsor. Besar harapannya melalui kegiatan ini mampu memberikan edukasi kepada orangtua, dan seluruh masyarakat dalam memberikan motivasi serta dukungan kepada ABK.
"Sekali lagi, mereka adalah anak istimewa yang butuh perhatian lebih dari kita. Sehingga anak-anak kelak dapat menjalankan kehidupan sehari-hari secara mandiri," pesannya.
Ketua Panitia Penyelenggara, Febriana WS, mengungkapkan bahwa kegiatan digelar untuk mengajarkan para ABK arti semangat kemerdekaan. Mereka diajarkan nilai persatuan, gotong royong, dan menjunjung tinggi Pancasila. Selain itu kemerdekaan juga dimaknai dengan kebebasan berekspresi, dimana ABK bebas menampilkan bakatnya dalam wadah ini.
"Mengundang 200 peserta Perwakilan SLB, dan tempat terapi se-Kabupaten Kudus. Diisi dengan fashion show, senam otak dan berbagai hiburan unjuk bakat lainnya," jelasnya.(*)