Berita

27 September 2022   15:05 WIB

Bunda PAUD Kudus Ajak Guru Semakin Kreatif Kembangkan Pembelajaran Inkuiri

Bunda PAUD Kudus Ajak Guru Semakin Kreatif Kembangkan Pembelajaran Inkuiri

Bunda PAUD Kudus Ajak Guru Semakin Kreatif Kembangkan Pembelajaran Inkuiri

KUDUS - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) memiliki peranan penting dalam membentuk karakter generasi penerus bangsa. Di era pembelajaran yang semakin dinamis, guru PAUD dituntut mampu mengembangkan proses pembelajaran yang meningkatkan partisipasi siswa. Pembelajaran berbasis bermain dalam budaya inkuiri menjadi salah satu metode yang dikembangkan Guru PAUD di Kabupaten Kudus. Program pelatihan dilaksanakan Disdikpora Kabupaten Kudus dengan dukungan Djarum Foundation di Wisma Karyawan Djarum, Kudus, Selasa (27/9).

Bunda PAUD Kabupaten Kudus, Mawar Hartopo yang hadir membuka kegiatan menyebut peningkatan kompetensi guru PAUD melalui pelatihan merupakan program strategis. Metode pembelajaran yang tidak hanya berfokus mengajarkan anak, namun juga meningkatkan partisipasi anak melalui permainan edukatif.

"Anak-anak PAUD RA harusnya memang bermain bukan sekedar belajar. Anak harus kita buat tertarik dulu ke dalam proses berpikir dalam permainan," ujarnya.

Pembelajaran inkuiri juga tidak sebatas diterapkan di lingkungan sekolah PAUD saja, namun juga ketika bermain di rumah. Maka dari itu, Mawar Hartopo meminta para guru PAUD untuk menularkan ilmu tersebut kepada para orang tua siswa.

"Tidak hanya guru namun orang tua yang harus mendampingi agar berkesinambungan dan seimbang sehingga anak-anak berkembang lebih jos," katanya.

Apresiasi tak lupa disampaikan Bunda PAUD kepada Djarum Foundation, Disdikpora dan Pusat Belajar Guru (PBG) dalam kontribusinya untuk mengembangkan metode pembelajaran di Kudus. Metode yang bisa memancing rasa ingin tahu anak dinilai efektif di tengah perkembangan zaman. Menurut Mawar Hartopo anak kecerdasan zaman sekarang tidak bisa dibandingkan dengan anak era beberapa tahun lalu, maka metode pembelajaran pun harus berbeda. 

"Mindset harus terbuka, tidak bisa seperti mindset sepuluh tahun lalu atau dua puluh tahun lalu. Kita membimbing anak-anak PAUD atau RA kita harus membuka pikiran untuk membina, mengajari, dan membimbing anak-anak menjadi berkualitas," pesannya.

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olah Raga Kabupaten Kudus melalui Kabid PAUD dan Dikmas, Kodhori, menyebut bahwa kualitas PAUD sebagai tingkat dasar pendidikan memiliki dampak besar untuk jenjang berikutnya. Oleh karenanya, guru PAUD menjadi sasaran utama dalam pengembangan program pendidikan yang berkualitas. 

"Kenapa PAUD menjadi sasaran utama, kalau paud diberikan pendidikan berkualitas imbasnya jenjang berikutnya semakin bermutu dan berkualitas," katanya.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus, Suhadi, juga sependapat kalau pembelajaran berbasis bermain diterapkan untuk PAUD dan RA. Untuk itu sudah saatnya guru-guru menambah kompetensi dalam mendidik anak usia dini dengan metode yang menarik. 

"Budaya inkuiri perlu ditanamkan, karena pesan yang sama kalau disampaikan dengan metode yang berbeda maka hasilnya juga berbeda," ujarnya. 

Ketua PBG Kabupaten Kudus, Imam Santosa, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan Djarum Foundation kepada guru inti PAUD di Kudus. Berikutnya kesempatan yang telah diberikan ini, diharapkan ada hasil yang sesuai tujuan pelatihan. Ia berpesan supaya ilmu yang didapat dari pelatihan ini dapat ditularkan kepada seluruh guru PAUD di Kabupaten Kudus. 

"Pada tahap dua dengan peserta lebih banyak dan tantangan lebih berat. Maka para guru inti yang diberi kesempatan dan kepercayaan ini jangan sampai mengecewakan," pesannya. (*)

Info