Jakarta – Di hadapan para kepala daerah, para menteri, pimpinan badan dan komisi, serta para kepala daerah se-Indonesia di JCC Senayan Jakarta, Presiden Jokowi memberikan peringatan akan situasi ekonomi global. "Tahun ini sulit dan tahun depan sekali lagi saya sampaikan, akan gelap," katanya (29/9)
Di jelaskannya, bahwa inflasi menjadi momok yang menakutkan bagi banyak negara, termasuk Indonesia. Untuk menghadapi momok itu, presiden mengajak jajarannya untuk bersatu. “Pusat, provinsi, kabupaten, kota, sampai ke bawah," kata presiden Jokowi. Kekompakan saat meghadapi covid-19 harus dipertahankan. Kali ini untuk menghadapi inflasi.
Untuk mengatasi ancaman inflasi, dirinya meminta untuk selalu mengecek setiap hari harga-harga, terutama harga bahan pangan. “Jika mendesak, silahkan untuk menggunakan dana transfer umum maupun belanja tak terduga, misalnya untuk mendukung proses produksi maupun untuk menutup ongkos transportasi suatu komoditas,” jelasnya.
Pada kesempatan itu, dirinya mengapresiasi capaian realisasi masuknya produk lokal dalam e-katalog yang sudah berada di atas 1 juta. Disebutnya, angka tersebut sudah melewati target. “Gunakan produk dalam negeri, termasuk berwisata. Para kepala daerah harus mengajak masyarakatnya untuk berwisata di dalam negeri saja.”
Terakhir, presiden mengungkapkan bahwa persoalan kemiskinan ekstrim memang ada. Namun, dirinya mengatakan bahwa jika datanya ada, maka sasarannya menjadi jelas. “Hal tersebut akan teratasi jika digarap bareng-bareng.” Oleh karena itu, dirinya meminta agar semua upaya diarahkan ke sasaran yang sama.
Menanggapi arahan presiden, Bupati Kudus Dr. HM Hartopo akan segera menindaklanjutinya. “Saya tentu mendukung dan segera menindaklajuti apa yang menjadi arahan presiden. Segera saya koordinasikan dengan OPD dan tim P3DN secepatnya.”
Apa yang disampaikan presiden menurutnya memang benar. “Karena memang penguatan ekonomi nasional dimulai dari daerah, melalui pemberdayaan potensi dalam negeri/ lokal, termasuk didalamnya adalah pemberdayaan UMKM”.
Oleh karena itu, pihaknya terus mendorong UMKM bisa masuk e-katalog lokal. “Saat ini terdapat lebih dari 300 produk lokal yang sudah tercatat di e-katalog,” pungkasnya.