KUDUS - Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Oktober diperingati sebagai momentum penting terhadap Ideologi Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia. Hal tersebut disampaikan Bupati Kudus Hartopo usai memimpin Apel Hari Kesaktian Pancasila di halaman Pendapa Kudus, Sabtu (1/10) pagi. Apel Hari Kesaktian Pancasila diikuti oleh unsur Forkopimda Kudus, Sekda Kudus dan para asisten, kepala OPD, unsur TNI/Polri, tokoh lintas agama, para pelajar, serta undangan lainnya.
"Hari Kesaktian Pancasila adalah momentum yang bersejarah. Pancasila dianggap sakti karena Pancasila selama ini dirongrong oleh para pemberontak yang berusaha mengganti ideologi bangsa. Namun kenyataannya Pancasila tetap kokoh menjadi landasan bangsa kita," katanya.
Bupati Hartopo menekankan pada masyarakat sebagai generasi penerus bangsa untuk selalu menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Maka dari itu, sebagai penerus bangsa, kita harus selalu mempelajari dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Butir-butir Pancasila harus selalu diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," imbaunya.
Agar Pancasila terus menjadi pedoman hidup dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, terutama di kalangan generasi remaja yang merupakan generasi penerus bangsa, Hartopo meminta setiap sekolah selalu menggali nilai-nilai Pancasila.
"Oleh karena itu, setiap sekolah harus selalu menanamkan dan menggali nilai-nilai Pancasila supaya generasi ke generasi dapat selalu berpedoman dengan Pancasila sebagai ideologi bangsa," pesannya.
Senada dengan Bupati Hartopo, I Dewa Ayu Firsty Meita Dewanggi, siswi asal SMA 2 Kudus yang pada bulan Agustus 2022 lalu bertugas sebagai anggota paskibraka (pembawa baki bendera) tingkat nasional mengatakan bahwa Pancasila sebagai dasar negara saat ini menghadapi tantangan dari banyaknya nilai dan ideologi yang masuk ke Indonesia akibat efek globalisasi. Oleh sebab itu, peran guru sangat vital untuk menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila pada anak didiknya.
"Seperti yang kita tahu, Pancasila saat ini sering dilupakan di kalangan remaja khususnya di sekolah. Ini tugas para pendidik (guru) untuk menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila bagi generasi muda. Pancasila adalah dasar negara yang tidak boleh dilupakan," ungkapnya.
Menurutnya, upaya menanamkan jiwa Pancasila bagi generasi penerus bangsa adalah dengan mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
"Kita ambil (aplikasikan) setiap butir Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, nilai-nilai Pancasila akan selalu tertanam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," pungkasnya (*)