SEMARANG - Gerakan PKK memiliki peran nyata di dalam masyarakat guna memberdayakan keluarga. Seperti yang tertuang dalam sepuluh program pokok, PKK memiliki cakupan yang sangat luas dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu perlu sinergi yang kuat dengan OPD terkait agar gerakan PKK semakin eksis. Hal tersebut disampaikan Bupati Kudus, Hartopo, dalam pembinaan TP PKK Kabupaten Kudus di Miniatur Kampung Surga, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Sabtu (5/10) malam.
Gerakan PKK sebagai mitra pemerintah dituntut untuk selalu aktif berkegiatan demi kepentingan masyarakat. Dalam melakukan tugasnya pun, gerakan ini tidak bisa sendiri. Maka dari itu, Bupati Hartopo selalu mendorong para pengurus PKK untuk selalu membangun kemitraan dengan organisasi-organisasi lain yang memiliki tujuan sama. Misalnya dengan OPD maupun perusahaan swasta lewat CSR.
"Peran PKK harus selalu muncul dan eksis sampai ke desa dan kecamatan. Dalam berkegiatan bukan semata-mata dari anggaran pemerintah bisa kerja sama dari CSR perusahaan atau subsidi silang," ujarnya.
Sebagai Ketua Pembina PKK Kabupaten, Bupati Hartopo juga mengimbau supaya kegiatan PKK tidak sekedar formalitas dalam membantu tugas pemerintah. Sebagai penggerak yang terjun langsung ke masyarakat, PKK sudah seharusnya peka dengan isu-isu sedang hangat terjadi. Contohnya keterlibatan penanganan saat terjadi pendemi maupun bencana alam.
"Jangan sampai kalah dengan organisasi lain ini, karena PKK melekat langsung sebagai kemitraan dengan pemerintah. Jangan sampai berpikir untuk formalitas atau pelengkap, harus punya peranan yang aktif," tuturnya.
Mengingat kondisi perekonomian yang sempat terdampak oleh pandemi, Bupati Kudus mengajak penggerak PKK untuk terlibat dalam upaya pemulihan ekonomi dan pengendalian inflasi. Salah satunya dengan program pasar rakyat yang bisa dilaksanakan di setiap kecamatan. Dimana PKK dapat mengambil peran untuk mengangkat produk-produk lokal yang berpotensi mengangkat ekonomi kerakyatan.
"Kegiatan yang menyentuh sosial termasuk pasar rakyat yang kaitannya erat dengan pengendalian inflasi. Saya minta Pak Camat seluruh PKK bisa terlibat dalam pasar rakyat," ucap Hartopo, sekaligus menyampaikan salam dari Ketua TP PKK Kabupaten Kudus yang berhalangan hadir.
Kepala Dinas PMD, Adi Sadhono sebagai Pembina PKK Kabupaten Kudus melaporkan bahwa kegiatan pembinaan PKK dilaksanakan untuk peran dan fungsi PKK, mulai sekretariat dan pokja satu sampai empat. Dengan tujuan terjadi persamaan langkah dan sinergi kinerja perangkat daerah bersama Penggerak PKK. Pasalnya, PKK merupakan kepanjangan tangan pemerintah yang bisa menjamah sampai tingkat Dasa Wisma.
"PKK sebagai lembaga kemasyarakatan untuk turut membangun kemajuan desa. Sehingga Camat selalu melakukan pembinaan PKK kecamatan secara berjenjang baik PKK desa dan kelurahan," ujarnya.
Kegiatan hari pertama dimulai dengan pembinaan oleh TP PKK Provinsi Jawa Tengah dan dilanjutkan dengan pembinaan dari Bupati Kudus pada malam harinya. Hadir 22 unsur pimpinan OPD dan 9 Camat serta 47 Penggerak PKK untuk mendapat pengarahan oleh Bupati. Sebelumnya, penggerak PKK Kudus telah mendapat materi dari TP PKK Provinsi.
"Telah dilaksanakan pelatihan oleh narasumber dari Penggerak PKK Provinsi, dari pelaksanaan tadi ada beberapa informasi baru khususnya dari sisi administrasi," jelas Kepala Dinas PMD.
Sementara itu, di waktu terpisah, Ketua Ketua Bidang I TP PKK Kabupaten Kudus, Wahyu Hariyanti menyampaikan uraian tentang pelaksanaan kegiatan pembinaan oleh PKK Provinsi. Dalam pembekalan ini PKK Kudus mendapat pembinaan dari TP PKK Provinsi dengan lima narasumber. Materi yang disampaikan yakni tentang kesekretariatan dan prioritas program pokja satu, dua, tiga dan empat. Diharapkan hal tersebut dapat menjadi bekal pelaksanaan sepuluh program pokok di lapangan.
"Menindaklanjuti hasil Rakernas 2021 yang membuat ketentuan teknis di lapangan mengalami perubahan. Di lingkungan pemkab sendiri terjadi mutasi jabatan sehingga berdampak bergantiannya Ketua PKK kecamatan perlu diberikan bekal tentang ke-PKKan," tuturnya.
Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan selama dua hari mulai tanggal 5 sampai 6 November 2022. Peserta sejumlah 47 orang terdiri dari 38 pengurus PKK Kabupaten dan 9 Ketua TP PKK Kecamatan se-Kabupaten Kudus. Pada siang hari pertama, PKK Kabupaten Kudus mendapatkan pembinaan dari TP PKK Provinsi Jawa Tengah. Sebagai narasumber yakni Sekretaris TP PKK Provinsi bersama Ketua pokja satu sampai empat. (*)