Berita

13 Februari 2023   09:16 WIB

Bupati Hartopo Dukung Pengembangan Kurikulum Madin Kabupaten Kudus

Bupati Hartopo Dukung Pengembangan Kurikulum Madin Kabupaten Kudus

Bupati Hartopo Dukung Pengembangan Kurikulum Madin Kabupaten Kudus

KUDUS - Peran madrasah diniyah (madin) setara dengan pondok pesantren (ponpes) yakni mendidik akhlak dan akidah santri. Maka, kurikulum madin juga harus disempurnakan. Hal itu disampaikan Bupati Kudus Hartopo saat membuka Musyawarah Kerja Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) bidang madin di Aula Ponpes Yanbu'ul Qur'an, Kajeksan, Minggu (12/2).

"Kedudukan madin dan ponpes dalam pendidikan agama sama pentingnya. Oleh karena itu, kurikulumnya bisa dievaluasi kembali," tuturnya.

Pihaknya meminta agar seluruh kepala madin dapat menyinkronkan kurikulum sehingga memiliki tolak ukur yang sama. Sehingga, penilaian dan target bisa lebih terintegrasi.  

"Kalau kurikulumnya sudah sama, pasti madin menjadi lebih terstruktur," ucapnya.

Hartopo juga memberi masukan agar kurikulum madin juga menyisipkan wawasan kebangsaan dan Pancasila. Materi itu, lanjutnya, bisa sekaligus memupuk rasa nasionalisme para santri. Bupati menjelaskan Badan Kesbangpol siap mendukung penambahan materi wawasan kebangsaan di madin.

"Kalau bisa, ada materi pemahaman wawasan kebangsaan dan Pancasila juga. Nanti, kami melalui Badan Kesbangpol siap mendukung materi itu," imbuhnya.

Selain itu, bupati menjabarkan peningkatan jumlah penerima Tunjangan Kesejahteraan Guru Swasta (TKGS). Terdapat sekitar 1.700 an guru swasta terverifikasi sebagai penerima baru TKGS. Lalu, pembangunan NU Center akan segera terealisasi tahun ini. 

"Tahun ini, kami menambah penerima TKGS.  Kemudian, Insyaallah NU Center tahun ini akan terealisasi," jelasnya.

Sementara itu, KH Ulil Albab Arwani yang hadir mendukung program bupati dalam pengembangan madin. Pasalnya, melalui madin, perjuangan untuk mendidik santri akhlakul karimah diwujudkan. KH Ulil Albab menjelaskan, kualitas NU pada abad kedua ada pada peningkatan pendidikan yang bisa ditunjukkan lewat pondok pesantren dan madin. 

"RMI ini harusnya menjadi hati NU. Kepala madin dan segenap guru harus berjuang untuk membimbing santri sehingga menjadi pribadi akhlakul karimah," ujarnya.

Beberapa tokoh hadir di antaranya Wakil Ketua DPRD Mukhasiron, Sekretaris PCNU Kisbiyanto, Ketua RMI NU Kudus M. Mujib dan lain-lain. (*)

Info