Bupati Serahkan Bantuan untuk Korban Banjir
KUDUS - Cuaca ekstrem yang melanda Kabupaten Kudus selama satu minggu menyebabkan banjir di beberapa wilayah. Masyarakat terdampak mengungsi ke posko pengungsian terdekat.
Merespon, Bupati Kudus Hartopo meninjau kondisi pengungsi di posko pengungsian GKMI Tanjungkarang Kecamatan Jati dan Balai Desa Karangrowo Kecamatan Undaan, Sabtu (4/3). Lokasi pertama, pihaknya mendatangi GKMI Tanjungkarang.
Saat tiba, Hartopo langsung mengecek dapur umum. Beberapa relawan sedang memasak untuk makan siang. Pihaknya memastikan stok logistik tercukupi.
"Logistiknya aman, kan? Pokoknya kalau butuh sesuatu langsung koordinasi dengan BPBD," ucapnya.
Setelah itu, Hartopo menyapa para pengungsi yang didominasi anak-anak. Jumlah seluruh warga yang mengungsi di sana sekitar 105 jiwa. Bupati sempat berdialog dan bercanda dengan anak-anak di pengungsian. Kemudian, Hartopo mengingatkan agar anak-anak tetap semangat belajar
"Hayo, ini main hape terus ini. Tetap semangat belajar, nggih," ucapnya sambil mengusap kepala salah satu anak.
Hartopo juga mengajak pengungsi berbesar hati dalam menghadapi ujian. Pihaknya bersama Forkopimda dan stakeholder terkait akan berupaya untuk menuntaskan permasalahan banjir di Kabupaten Kudus.
"Yang sabar nggih Pak, Bu. Insyaallah kami akan mengupayakan yang terbaik agar permasalahan banjir tuntas," paparnya.
Selanjutnya, bupati meninjau Balai Desa Karangrowo, Undaan. Pengungsi didominasi lansia dan anak-anak. Jumlah keseluruhan pengungsi sekitar 37 KK atau 68 jiwa. Terdiri dari 5 balita, 8 anak-anak, 8 remaja, 21 orang dewasa, dan 26 lansia.
Di sana, Hartopo menyerahkan secara simbolis bantuan dari Pemerintah Kabupaten Kudus. Penyerahan bantuan didampingi Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Mundir dan Kepala Dinsos P3AP2KB Agung Karyanto.
"Semoga bantuan ini bisa mengurangi beban Bapak dan Ibu semuanya," lanjutnya.
Bantuan yang diberikan terdiri dari sembako dan bingkisan berisi perlengkapan bayi, baju layak pakai, dan peralatan mandi. Seluruh bantuan akan disalurkan secara bertahap melalui BPBD Kudus.
"Nanti bantuan secara bertahap akan disalurkan ke seluruh posko pengungsian," paparnya.
Kondisi kesehatan pengungsi tak luput dari perhatian Hartopo. Oleh karena itu, tenaga medis diminta sigap memantau kondisi pengungsi. Apabila harus ditangani secara intensif, Hartopo meminta petugas kesehatan segera berkoordinasi dengan pihak terkait.
"Kesehatan pengungsi nomor satu. Jadi harus dipantau terus," ucapnya pada tenaga kesehatan.
Terkait penanganan banjir, pihaknya telah berkoordinasi dengan Camat Undaan dan Kepala Desa Karangrowo untuk memantau ketinggian air Sungai Piji. Apabila Sungai Piji telah surut, akan dilakukan pompanisasi.
"Kami terus memantau ketinggian dan debit air Sungai Piji. Kalau sudah memungkinkan langsung kami pompa," tuturnya.
Hartopo juga sudah siap dengan penanganan banjir jangka panjang. Orang nomor satu di Kudus itu berencana membuat rumah pompa dengan pompa berkapasitas 5.000 liter per detik yang merupakan bantuan dari Kementerian PUPR. Normalisasi sungai SWD 1 juga akan segera dilakukan.
"Kami terus berkoordinasi dengan Pak Menteri PUPR agar normalisasi dipercepat. Kami juga sudah mengusulkan dua embung dan pembangunan waduk lagi untuk pengairan dan menampung air saat musim hujan. Semoga bisa terealisasi," paparnya. (*)