KUDUS - Pergantian atau mutasi seorang pejabat adalah hal yang wajar dan merupakan siklus yang harus dijalani oleh seorang abdi negara. Namun demikian, sinergi dan tali silaturahmi harus tetap terjalin harmonis dalam upaya bersama membangun daerah.

Hal itu diungkapkan oleh Bupati Kudus Hartopo ketika menghadiri pisah sambut Kajari Kudus via daring bersama unsur Forkopimda Kudus beserta istri, Sekda Kudus beserta asisten, dan kepala OPD di Pendapa belakang, Sabtu (18/3).

"Mutasi sudah jadi hal biasa pada setiap abdi negara. Di mana pun kita ditempatkan, sinergi dan silaturahmi harus tetap terjalin harmonis," ungkapnya.

Sambutan selamat datang dan ucapan perpisahan pun dihaturkan Hartopo pada kajari baru dan kajari lama dalam momentum pisah sambut itu. Teriring doa dan harapan dari orang nomor satu di Kabupaten Kudus itu agar diberikan kemudahan dan kelancaran dalam menjadi seorang abdi negara.

"Selamat datang di Kudus Pak Henri, selamat bergabung dengan Forkopimda Kudus, dan sampai jumpa di lain waktu Pak Ardian. Doa saya, semoga kita semua diberi kemudahan dan kelancaran dalam menjalankan tugas sesuai amanat undang-undang," harapnya.

Kajari Kudus yang baru, Henriyadi W Putro mengaku sangat bangga karena dapat bergabung di Kabupaten Kudus. Pihaknya berharap kehadirannya dapat melanjutkan program Kejaksaan Negeri Kudus dalam memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah.

"Saya pribadi beserta keluarga merasa bangga dan senang dapat bergabung dengan Forkopimda Kabupaten Kudus. Semoga kehadiran kami diterima sehingga dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan di Kabupaten Kudus," ucapnya.

Sementara itu, Ardian mengucapkan terima kasihnya pada seluruh jajaran Forkopimda Kudus atas sinergi yang telah terjalin selama ini.

"Terima kasih telah diberikan kesempatan mengabdi di Kudus, dapat turut bersinergi dan berkontribusi di sana. Tentu banyak kenangan yang terbawa," katanya.

Dalam pamitnya, Ardian juga meminta maaf pada jajaran Forkopimda Kudus dan seluruh masyarakat jika mungkin terdapat kesalahan dan kekhilafan selama mengabdi di Kabupaten Kudus.

"Akhir kata, saya memohon maaf jika ada salah selama mengabdi di Kudus. Semoga jalinan silaturahmi kita tetap terjaga," pungkasnya.

Sebagai informasi, Ardian dimutasi menjadi asisten pidana khusus (aspidsus) pada Kejati Maluku Utara. Sementara Henriyadi W Putro sebelumnya menjabat sebagai Kajari Kabupaten Kutai Timur pada Kejati Kalimantan Timur. (*)