KUDUS - Kondusifitas Kabupaten Kudus harus menjadi prioritas nomor satu. menjelang tahun politik, Bupati Kudus Hartopo mengingatkan agar masyarakat tidak boleh terpecah belah karena perbedaan pandangan politik.

"Perbedaan pandangan politik itu boleh dan hal yang biasa. Tapi harus disikapi dengan dewasa," ungkapnya saat membuka Sosialisasi Penghayat Aliran Kepercayaan Masyarakat (PAKEM) di lantai IV Gedung A Setda, Selasa (21/3).

Saat kontestasi politik, tak jarang ada kampanye hitam dan ujaran kebencian yang memperkeruh suasana. Hartopo berpesan agar masyarakat tidak ikut memanas dan lupa akan persatuan yang harus dijaga.

"Jangan terpengaruh dengan banyaknya kampanye hitam, politik identitas dan lain sebagainya. Ingat, kita semua sama-sama bangsa Indonesia," tuturnya.

Pihaknya merefleksikan kejadian saat memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Saat itu, warga tanpa memandang suku, ras, dan agama sama-sama berjuang melawan penjajah. Semangat persatuan itu harus menjadi inspirasi warga untuk tetap bersatu. 

"Kalau kita semua flashback, kemerdekaan Indonesia diraih atas perjuangan bangsa tanpa membedakan suku, ras, dan agama," tegasnya.

Oleh karena itu, Hartopo mengajak masyarakat untuk mengawal Pemilu tahun depan dengan penuh tanggung jawab. Hartopo juga mengarahkan agar masyarakat dapat memilih pemimpin berdasarkan rekam jejak.

"Pilihlah pemimpin berdasarkan rekam jejak yang sesuai dengan pilihan hati," terangnya.

Senada, Ketua DPRD Kudus Masan meminta masyarakat memilih pemimpin berdasarkan visi dan misinya. Masan meminta pemilih tidak terpengaruh politik uang.

"Jangan memilih karena nominal uang yang diberikan. Tapi karena yang benar-benar perhatian pada masyarakat. Bantu kami melayani masyarakat dengan baik," ujarnya.

Masan optimis partisipasi masyarakat Kabupaten Kudus dalam menyalurkan suara sangat tinggi. Sehingga, pihaknya berpesan agar warga berpartisipasi dan turut menjaga agar Pemilu berjalan lancar.

"Partisipasi masyarakat Kabupaten Kudus sangat tinggi. Jadi yang paling penting adalah pelaksanaan Pemilu lancar sampai akhir," lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Mohammad Fitriyanto menyampaikan sosialisasi mengambil tema "Peran Penghayat Aliran Kepercayaan Masyarakat dalam rangka Mendukung Suksesnya Pemilu 2024 di Kabupaten Kudus". Peserta yang hadir berjumlah 200 orang. 

Di antaranya Aliran Kepercayaan Sapta Darma, Aliran Kepercayaan Pramono Sejati, Aliran Kepercayaan Paguyuban Sumarah, Aliran Kepercayaan Hardo Pusoro, Aliran Kepercayaan Budi Luhur, Aliran Kepercayaan Susilo Budi Dharmo, Aliran Kepercayaan Paguyuban Kawruh Kodrating Pangeran, Sedulur Wong Sikep Samin, Karang Taruna, dan sebagainya.

"Sosialisasi dilakukan untuk memberikan pengetahuan sekaligus meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pemilu 2024," tutupnya. (*)