Hartopo : Dana Desa Sudah Lebih Fleksibel/
KUDUS - Penggunaan Dana Desa yang lebih fleksibel di tahun ini diharap dapat digunakan dengan optimal untuk mendukung pembangunan desa, tak terkecuali untuk mendukung kesuksesan dari 10 program PKK Kudus. Hal tersebut diungkapkan Bupati Kudus Hartopo ketika menghadiri Penilaian Perlombaan Desa bersama Ketua TP PKK Kudus Mawar Hartopo di Desa Lambangan, Undaan, Selasa (28/3).
"Harapan kami, Dana Desa yang lebih fleksibel ini dapat digunakan dengan optimal. Apalagi indikator dari lomba desa ini ada 10 program pokok PKK yang juga harus mendapat support," pintanya.
Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada seluruh anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya bersama kades dalam pengelolaan keuangan yang bersumber dari Dana Desa.
"BPD dan kades saya minta untuk mengoptimalkan peran dan fungsinya dalam pengelolaan keuangan di desa, sehingga ke depan tidak terjadi penyimpangan," imbaunya.
Meski sempat terkendala bencana banjir, Hartopo berharap Undaan sebagai penyangga perekonomian khususnya bidang pangan dapat terus berkembang untuk menggeliatkan perekonomian Kabupaten Kudus.
"Sebagai penyangga perekonomian (pangan), Undaan harus terus berkembang menggeliatkan perekonomiannya di Kudus. Meski sempat terkendala akibat banjir, semoga ke depan bisa lancar lagi," harapnya.
Dengan menggeliatnya perekonomian masyarakat, Hartopo berharap Kabupaten Kudus semakin sejahtera. Apalagi dengan diperolehnya penghargaan UHC karena telah mencapai persentase 96,25 %, artinya masyarakat Kudus khususnya bagi warga tidak mampu secara otomatis mendapat jaminan kesehatan melalui JKN-KIS.
"Saya harap teman-teman RT/RW sebagai kepanjangan tangan dari kades bisa menyosialisasikan dan harus tahu ketika ada masyarakatnya yang kurang mampu agar segera dibuatkan BPJS," imbaunya.
Kepala Desa Lambangan Abdul Rois menyebut mayoritas masyarakatnya berprofesi sebagai petani. Desa Lambangan, namun demikian, juga memiliki potensi lainnya sebagai penopang perekonomian dari inovasi warganya dalam menghasilkan produk UMKM.
"Seperti berbagai jenis olahan makanan, kerajinan limbah dari plastik dan kertas, juga peternakan jangkrik," sebutnya.
Dari segi pelayanan, Rois juga menjelaskan di Desa Lambangan terdapat beberapa inovasi untuk pelayanan pada masyarakat, di antaranya command center sebagai pusat call center yang ada di kantor desa dan anjungan desa yang berfungsi untuk membantu warga desa dalam mendapatkan informasi tentang berita desa, data statistik, produk hukum, realisasi keuangan desa dan pelayanan surat menyurat di desa secara mandiri. Semua fasilitas bisa diperoleh masyarakat secara gratis.
"Untuk command center, di dalamnya terdapat ruang kontrol CCTV dan pengeras suara yang tersebar di sudut desa untuk menyampaikan informasi. Sedangkan anjungan desa merupakan sebuah peranti mandiri bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi tentang desa, hingga pelayanan surat menyurat secara mandiri dan gratis. Caranya cukup tempel KTP pada alat yang telah kami sediakan, lalu isi form sesuai kebutuhan," jelasnya.
Sebagai informasi, dalam upaya mengapresiasi pemerintah desa mengembangkan potensi wilayahnya, Pemkab Kudus telah menyiapkan penghargaan khusus bagi pemenang lomba desa. Pihaknya menganggarkan bantuan khusus ratusan juta melalui APBD Perubahan 2023.
Di antaranya pemenang pertama mendapatkan 200 juta rupiah. Kemudian pemenang kedua menerima 150 juta rupiah dan pemenang ketiga menerima sebesar 100 juta rupiah. (*)