KUDUS - Selama pandemi, dana desa lebih banyak digunakan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) bagi masyarakat terdampak. Kali ini, Bupati Kudus Hartopo mengimbau kepala desa mulai memaksimalkan untuk pembangunan.
"Saat kasus Covid-19 melonjak, sebagian dana desa digunakan untuk dana desa. Memang aturan dari pusat seperti itu. Tapi sekarang, sudah banyak kelonggaran termasuk penggunaan dana desa," terangnya saat tarawih dan silaturahmi bersama (tarhima) di Masjid Assu'ada, Undaan Tengah, Rabu (5/4).
Hartopo yang hadir bersama Ketua DPRD Kudus Masan meminta agar pemerintah desa terus menggali potensi yang ada. Mulai dari agrowisata, wisata alam, kuliner, maupun UMKM. Sehingga dapat memutar roda perekonomian masyarakat.
"Berbagai potensi harus digali biar ketemu ciri khas desanya masing-masing. Setelah itu dikembangkan," ucapnya.
Sebagai informasi, dana dan kegiatan yang disalurkan di wilayah Kecamatan Undaan tahun 2023 sebesar 46,7 miliar rupiah. Itu termasuk total alokasi dana desa yang mencapai 11 miliar rupiah untuk seluruh desa di Kecamatan Undaan. Pihaknya menginstruksikan agar pemanfaatan dana desa proporsional.
"Alokasi dana sebesar 46,7 miliar rupiah ini termasuk dana desa dan berbagai bantuan," lanjutnya.
Selain itu, Hartopo menjelaskan bantuan yang diberikan adalah hasil sinergitas antara Pemerintah Kabupaten Kudus, DPRD Kudus, dan stakeholder. Sehingga, meskipun anggaran terbatas, bupati tetap memprioritaskan bantuan bagi tempat ibadah dan sekolah keagamaan.
"Meskipun anggaran terbatas, tapi kami tetap menganggarkan bantuan. Meskipun memang nominalnya sedikit," imbuhnya.
Bupati menyerahkan bantuan sarpras peribadatan dan pendidikan keagamaan untuk Masjid Assu'ada sebesar 200 juta rupiah, MI Miftahul Falah sebesar 215 juta rupiah dan MWC NU Undaan Lor sebesar 150 juta rupiah.
Kemudian, Hartopo menyerahkan bantuan dana ZIS dari Baznas kepada Sukiyatno berupa peralatan usaha senilai 1,5 juta rupiah dan bantuan terdampak bencana kebakaran rumah kepada Saidin sebesar 7,5 juta rupiah.
Pihaknya juga memberikan kartu BPJS Ketenagakerjaan secara simbolis kepada marbot masjid Haris Abdul Basyith dan jaminan kematian BPJS Ketenagakerjaan kepada ahli waris Supono senilai 42 juta rupiah.
Lalu, santunan kematian juga diserahkan untuk sembilan orang se-Kecamatan Undaan dengan total nilai 9 juta rupiah. Hartopo juga menyerahkan santunan anak yatim/piatu kepada 397 anak dengan total bantuan sebesar 99,2 juta rupiah. Bupati melangitkan doa agar bantuan itu membawa keberkahan bagi penerima dan warga sekitar.
"Semoga semua bantuan dapat meringankan beban dan membawa keberkahan," tuturnya.
Sementara itu, pengurus masjid sekaligus Kepala Desa Undaan Tengah Dedy Arisanto berterima kasih atas segala saran dan masukan bupati. Dedy sebagai tuan rumah meminta maaf apabila ada kekurangan dalam menerima tamu.
"Matur nuwun Pak Bupati dan Pak Masan yang tarawih di masjid kami. Kami mohon maaf apabila dalam penerimaan masih ada kekurangan," katanya. (*)