KUDUS - Bidang keagamaan tetap menjadi prioritas program Pemerintah Kabupaten Kudus. Program ini semata-mata bertujuan untuk memajukan pendidikan pondok pesantren serta memakmurkan masjid. Bupati Kudus, Hartopo menyampaikan hal ini dalam kesempatan Tarawih dan Silaturahim Bersama (Tarhima) di Ponpes El Fath El Islami, Ngembalrejo, Bae Kamis (6/4).
Pada kesempatan ini, Bupati Kudus menyerahkan bantuan sarpras peribadatan dan pendidikan keagamaaan sebesar 200 juta rupiah kepada Ponpes El Fath El Islami, 50 juta rupiah kepada Mushola Baitut Taqwa dan 50 juta rupiah kepada TPQ Nasrul Ummah 1.
Kemudian pentasyarufan dana ZIS dari BAZNAS kepada penerima manfaat lembaga pendidikan islam sebesar 10 juta rupiah diserahkan untuk MTs Darul Ulum. Santunan kematian kepada tiga ahli waris masing-masing menerima satu juta rupiah. Santunan yatim / piatu secara simbolis kepada 280 penerima yang masing masing mendapat 250 ribu rupiah.
"Untuk hibah bantuan serta urusan keagamaan masuk dalam skala prioritas program kami. Memprogramkan untuk TKGS, pondok, masjid, marbot muazin, dan lainnya," jelas bupati yang hadir beserta Camat Bae dan Kepala OPD yang berkesempatan hadir.
Bupati juga mengungkapkan mempunyai pogram umrah bagi umat yang rajin beribadah namun belum punya kesempatan ke tanah suci. Program tersebut pernah dianggarkan pada 2019 namun tidak bisa berangkat pada 2020 karena pandemi. Sehingga, tahun 2023 ini baru dianggarkan kembali untuk memberangkatkan 55 orang.
"Dan untuk tahun 2023 ini kita memberangkatkan 55 orang. Harapan kami kalau ada anggaran yang kita prioritaskan adalah urusan ibadah dan sosial. Infrastruktur juga pasti, harus berimbang," jelasnya.
Prioritas program keagamaan juga diharapkan mampu memakmurkan masjid-masjid sebagai tempat ibadah. Hartopo melihat bahwa setiap tahun banyak masjid baru maupun yang renovasi. Ia berharap umat Islam dapat memakmurkan masjid-masjid yang telah berdiri.
"Masjid setiap tahun tambah banyak, harapan kami bisa dimakmurkan, jangan sampai hanya membangun tapi tidak bisa memakmurkan," pesannya.
Pengasuh Pondok Pesantren EI Fath El Islami, KH. Sa'aduddin Annasih, sebagai tuan rumah dengan senang hati menyambut kehadiran Bupati Kudus beserta rombongan. Dia mengatakan, kehadiran Bupati Hartopo yang bukan kali pertama itu menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap pendidikan di pondok pesantren.
"Hadir kesekian kalinya di pesantren ini menunjukkan bahwa Pak Bupati peduli terhadap pendidikan di pondok pesantren," ujarnya.
Pihak pesantren sangat mengapresiasi bantuan sarpras yang diberikan. Langkah ini diharapkan menjadi upaya dalam memperkuat sinergi ulama dan umara. Tentunya meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Kabupaten Kudus.
"Apresiasi langkah-langkah yang telah ditempuh bupati. Tarawih anjangsana dari desa ke desa suatu bentuk kepedulian terhadap umat Islam dan pendidikan," tuturnya.(*)