KUDUS - Bupati Kudus Hartopo mengingatkan masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya pada pemilihan umum (pemilu) dan pemilihan kepala daerah (pilkada) tahun 2024 mendatang dengan bijak.
Menurutnya, pesta demokrasi harus dimanfaatkan masyarakat untuk berpartisipasi menyukseskan pemilu dan pilkada dengan memilih calon pemimpin yang benar-benar paham akan kebutuhan masyarakat. Hartopo meminta masyarakat melihat latar belakang serta visi misi yang diusung para calon pemimpin.
"Manfaatkan pemilu dengan bijak, gunakan hak pilih sesuai kriteria calon pemimpin yang dikehendaki dengan mengacu pada latar belakang serta visi misi yang digaungkan," pintanya ketika membuka Diskusi Panel Wawasan Kebangsaan dan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara di Balai Desa Kalirejo, Undaan, Kamis (13/4).
Dalam menghadapi pemilu dan pilkada nantinya, pihaknya juga mewanti-wanti kepada seluruh masyarakat untuk mengantisipasi terjadinya potensi perpecahan antar golongan. Hartopo menekankan agar selalu menjaga kerukunan dan kondusifitas wilayah dengan mengedepankan toleransi selama berlangsungnya pesta demokrasi nanti.
"Sebentar lagi kita menginjak tahun politik. Perlu antisipasi agar tidak terjadi gap-gap karena beda pilihan. Jaga selalu kerukunan dan kondusifitas wilayah dengan mengedepankan toleransi," pesannya.
Mengingat pentingnya mengedepankan kedewasaan berpolitik meski berbeda pilihan, maka pendidikan politik sangat penting untuk dilakukan bagi seluruh masyarakat.
"Dengan pendidikan politik ini, (andai) beda pilihan tentu disikapi dengan kedewasaan politik. Jangan sampai terjadi perpecahan," imbaunya.
Ditambahkannya, politik memiliki tujuan yang mulia. Oleh karena itu, pihaknya meminta masyarakat untuk memandang politik sebagai cara yang elegan dalam mewujudkan komitmen untuk kesejahteraan bersama.
"Politik adalah sebuah kendaraan untuk menjalin komitmen antara pihak yang memiliki kepentingan untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Jadi pandanglah politik sebagai tujuan mulia dan elegan," pintanya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Mohammad Fitriyanto menilai penyelenggaraan Diskusi Panel Wawasan Kebangsaan dan Pendidikan Pendahuluan Bela Negara dengan tema 'Sukseskan Pemilu dan Pilkada 2024 sebagai Perwujudan Kesadaran Bela Negara' perlu dilakukan untuk memberikan pengetahuan untuk seluruh masyarakat.
"Kegiatan ini perlu dilakukan jelang tahun politik. Tujuannya supaya masyarakat dapat memiliki wawasan kebangsaan dalam mewujudkan pemilu yang aman, damai, dan kondusif," jelasnya.
Pihaknya memandang, seiring perkembangan teknologi dan informasi, masyarakat cenderung tak acuh terhadap lingkungan sekitar, termasuk dalam menyambut pesta demokrasi. Hal tersebut menjadi celah sekelompok golongan yang memiliki niat memperkeruh suasana jelang pemilu untuk menyebarkan berita hoax.
"Masyarakat sekarang cenderung anti sosial, sibuk dengan telepon pintarnya masing-masing. Hal ini tentu bisa dimanfaatkan oleh oknum penyebar berita hoax untuk memperkeruh suasana," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya berpesan kepada seluruh masyarakat agar jangan sampai terpecah belah akibat beda pilihan, serta selalu selektif dalam menerima berbagai informasi.
"Jangan mau diadu domba. Selektif dalam menerima informasi dan jangan sampai termakan berita hoax, jangan memilih calon pemimpin lebih dari satu, dan jangan sampai golput (tidak memilih)," tutupnya.
Dalam kesempatan tersebut, beberapa undangan turut hadir. Di antaranya Ketua DPRD Kudus Masan, dan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kudus Jadmiko Muhardi Setiyanto. (*)